Senin, 21 November 2011
Kisah Nyata: Akhir hayat penggemar musik dan pencinta Al-Qur'an
Tatkala masih di bangku sekolah, aku hidup bersama kedua orangtuaku dalam lingkungan yang baik. Aku selalu mendengar do’a ibuku saat pulang dari keluyuran dan begadang malam. Demikian pula ayahku, ia selalu dalam shalatnya yang panjang. Aku heran, mengapa ayah shalat begitu lama, apalagi jika saat musim dingin yang menyengat tulang.
Aku sungguh heran. Bahkan hingga aku berkata kepada diri sendiri: “Alangkah sabarnya mereka…setiap hari begitu…benar-benar mengherankan!”
Aku belum tahu bahwa di situlah kebahagiaan orang mukmin, dan itulah shalat orang-orang pilihan…Mereka bangkit dari tempat tidumya untuk bermunajat kepada Allah.Setelah menjalani pendidikan militer, aku tumbuh sebagai pemuda yang matang. Tetapi diriku semakin jauh dari Allah. Padahal berbagai nasihat selalu kuterima dan kudengar dari waktu ke waktu.
Setelah tamat dari pendidikan, aku ditugaskan ke kota yang jauh dari kotaku. Perkenalanku dengan teman-teman sekerja membuatku agak ringan menanggung beban sebagai orang terasing.
Di sana, aku tak mendengar lagi suara bacaan Al-Qur’an. Tak ada lagi suara ibu yang membangunkan dan menyuruhku shalat. Aku benar-benar hidup sendirian, jauh dari lingkungan keluarga yang dulu kami nikmati.
Aku ditugaskan mengatur lalu lintas di sebuah jalan tol. Di samping menjaga keamanan jalan, tugasku membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan.
Pekejaan baruku sungguh menyenangkan. Aku lakukan tugas-tugasku dengan semangat dan dedikasi tinggi.
Tetapi, hidupku bagai selalu diombang-ambingkan ombak.
Aku bingung dan sering melamun sendirian…banyak waktu luang…pengetahuanku terbatas.
Aku mulai jenuh…tak ada yang menuntunku di bidang agama. Aku sebatang kara. Hampir tiap hari yang kusaksikan hanya kecelakaan dan orang-orang yang mengadu kecopetan atau bentuk-bentult penganiayaan lain. Aku bosan dengan rutinitas. Sampai suatu hari terjadilah suatu peristiwa yang hingga kini tak pernah kulupakan.
Ketika itu, kami dengan seorang kawan sedang bertugas di sebuah pos jalan. Kami asyik ngobrol…tiba-tiba kami dikagetkan oleh suara benturan yang amat keras. Kami mengalihkan pandangan. Ternyata, sebuah mobil bertabrakan dengan mobil lain yang meluncur dari arah berlawanan. Kami segera berlari menuju tempat kejadian untuk menolong korban.
Kejadian yang sungguh tragis. Kami lihat dua awak salah satu mobil daIam kondisi sangat kritis. Keduanya segera kami keluarkan dari mobil lalu kami bujurkan di tanah.
Kami cepat-cepat menuju mobil satunya. Ternyata pengemudinya telah tewas dengan amat mengerikan. Kami kembali lagi kepada dua orang yang berada dalam kondisi koma. Temanku menuntun mereka mengucapkan kalimat syahadat.
Ucapkanlah “Laailaaha Illallaah…Laailaaha Illallaah…” perintah temanku.
Tetapi sungguh mengherankan, dari mulutnya malah meluncur lagu-lagu. Keadaan itu membuatku merinding.Temanku tampaknya sudah biasa menghadapi orang-orang yang sekarat…Kembali ia menuntun korban itu membaca syahadat.
Aku diam membisu. Aku tak berkutik dengan pandangan nanar. Seumur hidupku, aku belum pernah menyaksikan orang yang sedang sekarat, apalagi dengan kondisi seperti ini. Temanku terus menuntun keduanya mengulang-ulang bacaan syahadat. Tetapi… keduanya tetap terus saja melantunkan lagu.
Tak ada gunanya…
Suara lagunya semakin melemah…lemah dan lemah sekali. Orang pertama diam, tak bersuara lagi, disusul orang kedua. Tak ada gerak… keduanya telah meninggal dunia.
Kami segera membawa mereka ke dalam mobil.
Temanku menunduk, ia tak berbicara sepatah pun. Selama pejalanan hanya ada kebisuan, hening.
Kesunyian pecah ketika temanku memulai bicara. Ia berbicara tentang hakikat kematian dan su’ul khatimah (kesudahan yang buruk). Ia berkata: “Manusia akan mengakhiri hidupnya dengan baik atau buruk. Kesudahan hidup itu biasanya pertanda dari apa yang dilakukan olehnya selama di dunia”. Ia bercerita panjang lebar padaku tentang berbagai kisah yang diriwayatkan dalam buku-buku Islam. Ia juga berbicara bagaimana seseorang akan mengakhiri hidupnya sesuai dengan masa lalunya secara lahir batin.
Perjalanan ke rumah sakit terasa singkat oleh pembicaraan kami tentang kematian. Pembicaraan itu makin sempurna gambarannya tatkala ingat bahwa kami sedang membawa mayat.
Tiba-tiba aku menjadi takut mati. Peristiwa ini benar-benar memberi pelajaran berharga bagiku. Hari itu, aku shalat kusyu’ sekali.
Tetapi perlahan-lahan aku mulai melupakan peristiwa itu.
Aku kembali pada kebiasaanku semula…Aku seperti tak pemah menyaksikan apa yang menimpa dua orang yang tak kukenal beberapa waktu lalu. Tetapi sejak saat itu, aku memang benar-benar menjadi benci kepada yang namanya lagu-lagu. Aku tak mau tenggelam menikmatinya seperti sedia kala. Mungkin itu ada kaitannya dengan lagu yang pemah kudengar dari dua orang yang sedang sekarat dahulu.
* Kejadian Yang Menakjubkan… Selang enam bulan dari peristiwa mengerikan itu…sebuah kejadian menakjubkan kembali terjadi di depan mataku.
Seseorang mengendarai mobilnya dengan pelan, tetapi tiba-tiba mobilnya mogok di sebuah terowongan menuju kota.
Ia turun dari mobilnya untuk mengganti ban yang kempes. Ketika ia berdiri di belakang mobil untuk menurunkan ban serep, tiba-tiba sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menabraknya dari arah belakang. Lelaki itu pun langsung tersungkur seketika.
Aku dengan seorang kawan, -bukan yang menemaniku pada peristiwa yang pertama- cepat-cepat menuju tempat kejadian. Dia kami bawa dengan mobil dan segera pula kami menghubungi rumah sakit agar langsung mendapatpenanganan.
Dia masih muda, dari tampangnya, ia kelihatan seorang yang ta’at menjalankan perintah agama.
Ketika mengangkatnya ke mobil, kami berdua cukup panik, sehingga tak sempat memperhatikan kalau ia menggumamkan sesuatu. Ketika kami membujurkannya di dalam mobil, kami baru bisa membedakan suara yang keluar dari mulutnya.
Ia melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an…dengan suara amat lemah.
“Subhanallah! ” dalam kondisi kritis seperti , ia masih sempat melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran? Darah mengguyur seluruh pakaiannya; tulang-tulangnya patah, bahkan ia hampir mati.
Dalam kondisi seperti itu, ia terus melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan suaranya yang merdu. Selama hidup aku tak pernah mendengar suara bacaan Al Quran seindah itu. Dalam batin aku bergumam sendirian: “Aku akan menuntun membaca syahadat sebagaimana yang dilakukan oleh temanku terdahulu… apalagi aku Sudah punya pengalaman,” aku meyakinkan diriku sendiri.
Aku dan kawanku seperti kena hipnotis mendengarkan suara bacaan Al-Qur’an yang merdu itu. Sekonyong-konyong tubuhku merinding menjalar dan menyelusup ke setiap rongga.
Tiba-tiba suara itu berhenti. Aku menoleh ke belakang. Kusaksikan dia mengacungkan jari telunjuknya lalu bersyahadat. Kepalanya terkulai, aku melompat ke belakang. Kupegang tangannya, detak jantungnya nafasnya, tidak ada yang terasa. Dia telah meninggal dunia.
Aku lalu memandanginya lekat-lekat, air mataku menetes, kusembunyikan tangisku, takut diketahui kawanku. Kukabarkan kepada kawanku kalau pemuda itu telah wafat. Kawanku tak kuasa menahan tangisnya. Demikian pula halnya dengan diriku. Aku terus menangis, air mataku deras mengalir. Suasana dalam mobil betul-betul sangat mengharukan.
Sampai di rumah sakit…
Kepada orang-orang di sanal kami mengabarkan perihal kematian pemuda itu dan peristiwa menjelang kematiannya yang menakjubkan. Banyak orang yang terpengaruh dengan kisah kami, sehingga tak sedikit yang meneteskan air mata. Salah seorang dari mereka, demi mendengar kisahnya, segera menghampiri jenazah dan mencium keningnya.
Semua orang yang hadir memutuskan untuk tidak beranjak sebelum mengetahui secara pasti kapan jenazah akan dishalatkan. Mereka ingin memberi penghormatan terakhir kepada jenazah, semua ingin ikut menyalatinya.
Salah seorang petugas tumah sakit menghubungi rumah almarhum. Kami ikut mengantarkan jenazah hingga ke rumah keluarganya. Salah seorang saudaranya mengisahkan ketika kecelakaan, sebetulnya almarhum hendak menjenguk neneknya di desa. Pekerjaan itu rutin ia lakukan setiap hari Senin. Di sana, almarhum juga menyantuni para janda, anak yatim dan orang-orang miskin. Ketika tejadi kecelakaan, mobilnya penuh dengan beras, gula, buah-buahan dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya. Ia juga tak lupa membawa buku-buku agama dan kaset-kaset pengajian. Semua itu untuk dibagi-bagikan kepada orang-orang yang ia santuni. Bahkan ia juga membawa permen untuk dibagi-bagikan kepada anak-anak kecil.
Bila ada yang mengeluhkan-padanya tentang kejenuhan dalam pejalanan, ia menjawab dengan halus. “Justru saya memanfaatkan waktu perjalananku dengan menghafal dan mengulang-ulang bacaan Al-Qur’an, juga dengan mendengarkan kaset-kaset pengajian, aku mengharap ridha Allah pada setiap langkah kaki yang aku ayunkan,” kata almarhum.
Aku ikut menyalati jenazah dan mengantarnya sampai ke kuburan.
Dalam liang lahat yang sempit, almarhum dikebumikan. Wajahnya dihadapkan ke kiblat.
“Dengan nama Allah dan atas ngama Rasulullah”.
Pelan-pelan, kami menimbuninya dengan tanah…Mintalah kepada Allah keteguhan hati saudaramu, sesungguhnya dia akan ditanya…
Almarhum menghadapi hari pertamanya dari hari-hari akhirat…
Dan aku… sungguh seakan-akan sedang menghadapi hari pertamaku di dunia. Aku benar-benar bertaubat dari kebiasaan burukku. Mudah-mudahan Allah mengampuni dosa-dosaku di masa lalu dan meneguhkanku untuk tetap mentaatinya, memberiku kesudahan hidup yang baik (khusnul khatimah) serta menjadikan kuburanku dan kuburan kaum muslimin sebagai taman-taman Surga. Amin…(Azzamul Qaadim, hal 36-42)
Sumber : [“Saudariku Apa yang Menghalangimu Untuk Berhijab”; judul asli Kesudahan yang Berlawanan; Asy Syaikh Abdul Hamid Al-Bilaly; Penerbit : Akafa Press Hal. 48]
MAKNA INSYA ALLAH
MAKNA INSYA ALLAH
Hasan Basri Tanjung MA
Dalam buku Asbabun Nuzul yang disusun oleh KH Q Shaleh dkk (1995) menukil riwayat mengenai asbabun nuzul (sebab turun) surah al-Kahfi ayat 23-24. "Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut); 'Insya Allah'." (QS al-Kahfi [16]:23-24).
Suatu hari, kaum Quraisy mengutus an-Nadlr bin al-Harts dan Uqbah bin Abi Mu'ith menemui seorang pendeta Yahudi di Madinah untuk menanyakan kenabian Muhammad. Lalu, kedua utusan itu menceritakan segala hal yang berkaitan dengan sikap, perkataan, dan perbuatan Muhammad.
Lalu, pendeta Yahudi berkata, "Tanyakanlah kepada Muhammad akan tiga hal. Jika dapat menjawabnya, ia Nabi yang diutus. Akan tetapi, jika tak dapat menjawabnya, ia hanyalah orang yang mengaku sebagai Nabi. Pertama, tanyakan tentang pemuda-pemuda pada zaman dahulu yang bepergian dan apa yang terjadi kepada mereka. Kedua, tanyakan juga tentang seorang pengembara yang sampai ke Masyriq dan Maghrib dan apa yang terjadi padanya. Ketiga, tanyakan pula kepadanya tentang roh."
Pulanglah utusan itu kepada kaum Quraisy. Lalu, mereka berangkat menemui Rasulullah SAW dan menanyakan ketiga persoalan tersebut di atas. Rasulullah SAW bersabda, "Aku akan menjawab pertanyaan kalian besok." Rasul menyatakan itu tanpa disertai kalimat "insya Allah".
Rasulullah SAW menunggu-nunggu wahyu sampai 15 malam, namun Jibril tak kunjung datang. Orang-orang Makkah mulai mencemooh dan Rasulullah sendiri sangat sedih, gundah gulana, dan malu karena tidak tahu apa yang harus dikatakan kepada kaum Quraisy. Kemudian, datanglah Jibril membawa wahyu yang menegur Nabi SAW karena memastikan sesuatu pada esok hari tanpa mengucapkan "insya Allah". (QS al-Kahfi [18]:23-24).
Dalam kesempatan ini, Jibril juga menyampaikan tentang pemuda-pemuda yang bepergian, yakni Ashabul Kahfi (18:9-26); seorang pengembara, yakni Dzulqarnain (18:83-101); dan perkara roh (17:85).
Mufassir Ibnu Jarir ath-Thabari dalam Kitab Jaami'ul Bayan menjelaskan, "Inilah pengajaran Allah kepada Rasulullah SAW agar jangan memastikan suatu perkara akan terjadi tanpa halangan apa pun, kecuali menghubungkannya dengan kehendak Allah SWT.
Sungguh agung makna kata "insya Allah" itu. Di dalamnya dikandung makna paling tidak empat hal. Pertama, manusia memiliki ketergantungan yang tinggi atas rencana dan ketentuan Allah (tauhid). Kedua, menghindari kesombongan karena kesuksesan yang dicapai (politik, kekayaan, keilmuan, dan status sosial.) Ketiga, menunjukkan ketawaduan (keterbatasan diri untuk melakukan sesuatu) di hadapan manusia dan Allah SWT. Keempat, bermakna optimisme akan hari esok yang lebih baik.
Bagaimana jika kata "insya Allah" dijadikan tameng untuk memerdaya manusia atau dalih untuk melepaskan diri dari tanggung jawab? Sesungguhnya kita telah melakukan dua dosa. Pertama, menipu karena menggunakan zat-Nya. Kedua, kita telah menipu diri kita sendiri karena sesungguhnya kita enggan menepatinya, kecuali sekadar menjaga hubungan baik semata dengan rekan, kawan, atau relasi.
Wallahu a'lam.
dikutib dari Republika.co.id
Jumat, 25 Februari 2011
NASIHAT UNTUK LAKI-LAKI ATAU PEREMPUAN YANG BELUM ATAU SUDAH MENIKAH
DARI MILIST SEBELAH, SEMOGA BERMANFAAT..
------------ --------- --------- --------- ---------
SEBUAH RENUNGAN
Bismillahirrahmanir rahiim …
Dengan kerendahan hati, mari kita simak pesan-pesan Al Qur’an tentang tujuan hidup yang sebenarnya. Nasehat ini untuk semuanya. Baik untuk mereka yang telah memiliki arah. Bagi mereka yang belum punya arah. Atau bahkan yang tak punya arah sekalipun. Nasehat ini untuk semuanya. Semua yang ingin mendapat dan meraih kebaikan.
Nikah itu ibadah. Nikah itu suci … ingat itu. Memang nikah itu bisa karena harta, bisa karena keturunan, bisa karena kecantikan, ketampanan, dan bisa karena agama. Jangan engkau jadikan harta, kecantikan, dan keturunan sebagai alasan karena itu akan menyebabkan celaka. Jadika agama sebagai alasan. Engkau akan mendapatkan kebahagiaan. Tak dipungkiri bahwa keluarga terbentuk karena cinta.
Namun, jika cinta engkau jadikan satu-satunya landasan, maka keluargamu akan rapuh. Mudah terombang-ambing dan hancur kemudian. Jadikanlah Allah sebagai landasan. Niscaya kau akan selamat. Tidak saja di dunia, tapi juga di akhirat. Jadikan ridho Allah sebagai tujuan. Niscaya mawaddah, sakinah dan rahmah akan tercapai. Insyaallah …….
Untuk calon suami yang sholih …
Jangan kau menginginkan menjadi raja dalam istanamu. Disambut isteri ketika datang dan dilayani segala kebutuhan. Jika ini kaulakukan, istanamu tidak akan lanngeng. Lihatlah manusia teragung sepanjang sejarah, Muhammad SAW tidak marah ketika harus tidur di luar beralaskan sorban, karena sang isteri tidak mendengar kedatangan beliau. Tetap tersenyum, meski tak tersedia makanan di hadapan, ketika lapar. Menjahit bajunya yang robek ………..
Jangan engkau terlalu cinta pada isterimu. Jangan engkau terlalu menuruti isterimu. Jika itu engkau lakukan, akan celaka. Engkau tidak akan dapat melihat hitam dan putih, tidak akan dapat melihat benar dan salah. Lihatlah bagaimana
Allah menegur Nabimu ketika mengharamkan apa yang telah Allah halalkan hanya karena menuruti kemauan isteri. Tegaslah terhadap isterimu. Dengan cintamu ajaklah ia tata kepada Allah. Jangan biarkan ia dengan kehendaknya. Lihatlah isteri Nuh dan Luth. Di bawah bimbingan manusia pilihan, justru mereka menjadi penentang. Isterimu bisa menjadi musuhmu. Didiklah isterimu. Jadikanlah ia sebagai Hajar, wanita utama yang setia terhadap tugas suami, Ibrahim. Jadikan ia sebagai Maryam. Wanita utama yang bisa menjaga kehormatannya. Jadikan ia sebagai Khadijah, wanita utama yang bisa mendampingi tugas suami, Muhammad SAW menerima tugas risalah. Isterimu adalah tanggung jawabmu. Jangan larang mereka untuk taat kepada Allah. Biarkan ia giat berdakwah kepada kaumnya untuk menyegerakan tegaknya kembali kalimah-Nya. Biarkan ia menjadi wanita yang sholehah yang senantiasa mengokohkan dakwahmu dan dakwahnya. Tegur ia tatkala ia lalai dalam melaksanakan amanahnya. Biarkan ia menjadi Hajar,
Maryam atau bahkan Khodijah. Sungguh jangan kau belenggu dengan egomu.
Untuk calon isteri yang sholihah ……….
Jika engkau menjadi isteri, jangan engkau menginginkan menjadi ratu dalam istanamu. Disayang, dimanja dan dilayani oleh suamimu. Terpenuhi apa yang menjadi keinginanmu. Jika itu engkau lakukan, istanamu akan menjadi neraka bagimu. Jangan engkau paksa suamimu menurutimu. Jangan engkau paksa suamimu untuk melanggar perintah Allah dan Rasul-Nya. Siapkan dirimu untuk menjadi Hajar, yang setia terhadap tugas suami. Siapkan dirimu untuk menjadi Maryam, yang bisa senantiasa menjaga kehormatannya.
Siapkan dirimu untuk menjadi Khadijah, yang bisa mendampingi suami tercinta mejalankan misi dakwahnya. Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu. Jangan kau usik suamimu dengan tangismu. Jika itu kau salah gunakan, kecintaannya padamu yang begitu besar akan memaksanya menjadi pendurhaka. Jangan ………..
Untuk para Bapak …..
Jika kau menjadi bapak, jadilah bapak yang bijaksana layaknya Lukamnul Hakim. Jadilah Bapak yang tegas seperti Ibrahim. Jadilah Bapak yang dipenuhi kasih dan sayang seperti Muhammad SAW. Ajaklah anakmu mengenal Allah. Ajaklah anka, dan istrimu untuk senantiasa taat pada Allah. Jadikan ia sebagai Yusuf yang berbakti. Jadika ia setaat Ismail. Jangan jadikan ia sebagai Kan#8217;an yang durhaka.
Mohonlah kepada Allah. Mintalah kepada Allah agar mereka menjadi anak yang sholih dan senantiasa menjadi pejuang Islam.
Untuk para Ibu ……….
Jika kau menjadi ibu, jadilah kau ibu yang bijak, ibu yang teduh, yang bisa memberi keteduhan pada suami dan anak-anakmu. Bimbinglah anakmu dengan kasih sayangmu. Jadikan mereka mujahid. Jadikan mereka tentara-tentara Allah.
Jangankan biarkan mereka larut dalam kmanjaan dan malas-malasan. Siapkan
mereka menjadi anak yang shalih. Hamba yang shalih. Yang siap menegakkan risalah Islam.
::::::::::
Pernikahan laksana ajal, tak peduli siap Atau tidak, pada waktu yang telah ditentukan dia Akan datang menjemput seseorang untuk berpindah ke alam lain. Maka beruntunglah bagi siapa yang mempersiapkan diri.
Manusia Akhir Zaman
Untuk Suami Renungkanlah …
Pernikahan menyingkap tabir rahasia. Isteri yang kamu nikahi tidak semulia Khadijah, tidak setaqwa Aisyah, pun tidak setabah Fatimah. Justru isterimu hanyalah wanita akhir zaman yang punya cita-cita menjadi solehah … Pernikahan menyadarkan akan kewajiban bersama. Isterimu menjadi tanah, kamu langit penaungnya. Isteri ladang tanaman, kamu pemagarnya. Isteri ibarat ternak, kamu penggembalanya.
Isteri adalah murid, kamu mursyidnya. Isteri bagaikan anak kecil,Kamu tempat bermanja dan berkeluhkesah ia. Dan ketika isteri menjadi racun, kamulah penawar bisanya. Seandainya isteri tulang yang bengkok maka berhati-hatilah meluruskannya … Pernikahan menginsyafkan kita perlunya
keimanan dan ketaqwaan. Untuk belajar meniti ridho Allah SWT. Karena memiliki isteri yang tak sehebat mana, justru kamu akan tersentak dari alpa. Kamu bukanlah Rasulullah SAW, pun bukan Sayyidina Ali
Karramallahuwajhah. Cuma suami akhir zaman yang mencoba untuk menjadi suami soleh. Amiin ………
Untuk Isteri Renungkanlah …
Pernikahan menyingkap tabir rahasia. Suami yang menikahimu tidak semulia Muhammad SAW, tidak setaqwa Ibrahim, pun tidak setabah Ayub. Apalagi setampan Yusuf. Justru suamimu hanyalah lelaki akhir zaman yang punya cita-cita membangun keturunan yang sholeh …
Pernikahan menyadarkan akan kewajiban bersama. Suami menjadi pelindung, kamu penghuninya. Suami adalah nahkoda kapal, dan kamu pengemudinya. Saat suami seorang raja, kamu dapat merasakan anggur singgasananya. Dan ketika suami menjadi racun, kamulah penawar bisanya. Sungguh , tatkala suami sebagai inti jantung keluarga, maka anti-lah rusuk pelindungnya. Seandainya suami bengis lagi lancang,
maka berhati-hatilah meluruskannya …
Pernikahan menginsyafkan kita perlunya keimanan dan ketaqwaan. Untuk belajar meniti ridho Allah SWT. Karena memiliki suami yang tak sehebat mana, justru kamu akan tersentak dari alpa. Kamu bukanlah Khadijah yang sempurna dalam menjaga, pun bukan Hajar yang setia dalam sengsara. Cuma wanita akhir zaman yang mencoba untuk menjadi istri salehah. Amiin ………
“Semoga Allah Mengumpulkan Yang Berserakan Dari Keduanya, Memberkati Mereka Berdua Dan Kiranya Allah Meningkatkan Kualitas Keturunan Mereka, Menjadikan Pembuka Pintu Rahmat, Sumber Ilmu Dan Nikmat Serta Rasa Aman Bagi Umat “ (Doa Rasulullah Saat Pernikahan Putrinya Fatimah Dengan Ali Bin Abi Thalib)
------------ --------- --------- --------- ---------
SEBUAH RENUNGAN
Bismillahirrahmanir rahiim …
Dengan kerendahan hati, mari kita simak pesan-pesan Al Qur’an tentang tujuan hidup yang sebenarnya. Nasehat ini untuk semuanya. Baik untuk mereka yang telah memiliki arah. Bagi mereka yang belum punya arah. Atau bahkan yang tak punya arah sekalipun. Nasehat ini untuk semuanya. Semua yang ingin mendapat dan meraih kebaikan.
Nikah itu ibadah. Nikah itu suci … ingat itu. Memang nikah itu bisa karena harta, bisa karena keturunan, bisa karena kecantikan, ketampanan, dan bisa karena agama. Jangan engkau jadikan harta, kecantikan, dan keturunan sebagai alasan karena itu akan menyebabkan celaka. Jadika agama sebagai alasan. Engkau akan mendapatkan kebahagiaan. Tak dipungkiri bahwa keluarga terbentuk karena cinta.
Namun, jika cinta engkau jadikan satu-satunya landasan, maka keluargamu akan rapuh. Mudah terombang-ambing dan hancur kemudian. Jadikanlah Allah sebagai landasan. Niscaya kau akan selamat. Tidak saja di dunia, tapi juga di akhirat. Jadikan ridho Allah sebagai tujuan. Niscaya mawaddah, sakinah dan rahmah akan tercapai. Insyaallah …….
Untuk calon suami yang sholih …
Jangan kau menginginkan menjadi raja dalam istanamu. Disambut isteri ketika datang dan dilayani segala kebutuhan. Jika ini kaulakukan, istanamu tidak akan lanngeng. Lihatlah manusia teragung sepanjang sejarah, Muhammad SAW tidak marah ketika harus tidur di luar beralaskan sorban, karena sang isteri tidak mendengar kedatangan beliau. Tetap tersenyum, meski tak tersedia makanan di hadapan, ketika lapar. Menjahit bajunya yang robek ………..
Jangan engkau terlalu cinta pada isterimu. Jangan engkau terlalu menuruti isterimu. Jika itu engkau lakukan, akan celaka. Engkau tidak akan dapat melihat hitam dan putih, tidak akan dapat melihat benar dan salah. Lihatlah bagaimana
Allah menegur Nabimu ketika mengharamkan apa yang telah Allah halalkan hanya karena menuruti kemauan isteri. Tegaslah terhadap isterimu. Dengan cintamu ajaklah ia tata kepada Allah. Jangan biarkan ia dengan kehendaknya. Lihatlah isteri Nuh dan Luth. Di bawah bimbingan manusia pilihan, justru mereka menjadi penentang. Isterimu bisa menjadi musuhmu. Didiklah isterimu. Jadikanlah ia sebagai Hajar, wanita utama yang setia terhadap tugas suami, Ibrahim. Jadikan ia sebagai Maryam. Wanita utama yang bisa menjaga kehormatannya. Jadikan ia sebagai Khadijah, wanita utama yang bisa mendampingi tugas suami, Muhammad SAW menerima tugas risalah. Isterimu adalah tanggung jawabmu. Jangan larang mereka untuk taat kepada Allah. Biarkan ia giat berdakwah kepada kaumnya untuk menyegerakan tegaknya kembali kalimah-Nya. Biarkan ia menjadi wanita yang sholehah yang senantiasa mengokohkan dakwahmu dan dakwahnya. Tegur ia tatkala ia lalai dalam melaksanakan amanahnya. Biarkan ia menjadi Hajar,
Maryam atau bahkan Khodijah. Sungguh jangan kau belenggu dengan egomu.
Untuk calon isteri yang sholihah ……….
Jika engkau menjadi isteri, jangan engkau menginginkan menjadi ratu dalam istanamu. Disayang, dimanja dan dilayani oleh suamimu. Terpenuhi apa yang menjadi keinginanmu. Jika itu engkau lakukan, istanamu akan menjadi neraka bagimu. Jangan engkau paksa suamimu menurutimu. Jangan engkau paksa suamimu untuk melanggar perintah Allah dan Rasul-Nya. Siapkan dirimu untuk menjadi Hajar, yang setia terhadap tugas suami. Siapkan dirimu untuk menjadi Maryam, yang bisa senantiasa menjaga kehormatannya.
Siapkan dirimu untuk menjadi Khadijah, yang bisa mendampingi suami tercinta mejalankan misi dakwahnya. Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu. Jangan kau usik suamimu dengan tangismu. Jika itu kau salah gunakan, kecintaannya padamu yang begitu besar akan memaksanya menjadi pendurhaka. Jangan ………..
Untuk para Bapak …..
Jika kau menjadi bapak, jadilah bapak yang bijaksana layaknya Lukamnul Hakim. Jadilah Bapak yang tegas seperti Ibrahim. Jadilah Bapak yang dipenuhi kasih dan sayang seperti Muhammad SAW. Ajaklah anakmu mengenal Allah. Ajaklah anka, dan istrimu untuk senantiasa taat pada Allah. Jadikan ia sebagai Yusuf yang berbakti. Jadika ia setaat Ismail. Jangan jadikan ia sebagai Kan#8217;an yang durhaka.
Mohonlah kepada Allah. Mintalah kepada Allah agar mereka menjadi anak yang sholih dan senantiasa menjadi pejuang Islam.
Untuk para Ibu ……….
Jika kau menjadi ibu, jadilah kau ibu yang bijak, ibu yang teduh, yang bisa memberi keteduhan pada suami dan anak-anakmu. Bimbinglah anakmu dengan kasih sayangmu. Jadikan mereka mujahid. Jadikan mereka tentara-tentara Allah.
Jangankan biarkan mereka larut dalam kmanjaan dan malas-malasan. Siapkan
mereka menjadi anak yang shalih. Hamba yang shalih. Yang siap menegakkan risalah Islam.
::::::::::
Pernikahan laksana ajal, tak peduli siap Atau tidak, pada waktu yang telah ditentukan dia Akan datang menjemput seseorang untuk berpindah ke alam lain. Maka beruntunglah bagi siapa yang mempersiapkan diri.
Manusia Akhir Zaman
Untuk Suami Renungkanlah …
Pernikahan menyingkap tabir rahasia. Isteri yang kamu nikahi tidak semulia Khadijah, tidak setaqwa Aisyah, pun tidak setabah Fatimah. Justru isterimu hanyalah wanita akhir zaman yang punya cita-cita menjadi solehah … Pernikahan menyadarkan akan kewajiban bersama. Isterimu menjadi tanah, kamu langit penaungnya. Isteri ladang tanaman, kamu pemagarnya. Isteri ibarat ternak, kamu penggembalanya.
Isteri adalah murid, kamu mursyidnya. Isteri bagaikan anak kecil,Kamu tempat bermanja dan berkeluhkesah ia. Dan ketika isteri menjadi racun, kamulah penawar bisanya. Seandainya isteri tulang yang bengkok maka berhati-hatilah meluruskannya … Pernikahan menginsyafkan kita perlunya
keimanan dan ketaqwaan. Untuk belajar meniti ridho Allah SWT. Karena memiliki isteri yang tak sehebat mana, justru kamu akan tersentak dari alpa. Kamu bukanlah Rasulullah SAW, pun bukan Sayyidina Ali
Karramallahuwajhah. Cuma suami akhir zaman yang mencoba untuk menjadi suami soleh. Amiin ………
Untuk Isteri Renungkanlah …
Pernikahan menyingkap tabir rahasia. Suami yang menikahimu tidak semulia Muhammad SAW, tidak setaqwa Ibrahim, pun tidak setabah Ayub. Apalagi setampan Yusuf. Justru suamimu hanyalah lelaki akhir zaman yang punya cita-cita membangun keturunan yang sholeh …
Pernikahan menyadarkan akan kewajiban bersama. Suami menjadi pelindung, kamu penghuninya. Suami adalah nahkoda kapal, dan kamu pengemudinya. Saat suami seorang raja, kamu dapat merasakan anggur singgasananya. Dan ketika suami menjadi racun, kamulah penawar bisanya. Sungguh , tatkala suami sebagai inti jantung keluarga, maka anti-lah rusuk pelindungnya. Seandainya suami bengis lagi lancang,
maka berhati-hatilah meluruskannya …
Pernikahan menginsyafkan kita perlunya keimanan dan ketaqwaan. Untuk belajar meniti ridho Allah SWT. Karena memiliki suami yang tak sehebat mana, justru kamu akan tersentak dari alpa. Kamu bukanlah Khadijah yang sempurna dalam menjaga, pun bukan Hajar yang setia dalam sengsara. Cuma wanita akhir zaman yang mencoba untuk menjadi istri salehah. Amiin ………
“Semoga Allah Mengumpulkan Yang Berserakan Dari Keduanya, Memberkati Mereka Berdua Dan Kiranya Allah Meningkatkan Kualitas Keturunan Mereka, Menjadikan Pembuka Pintu Rahmat, Sumber Ilmu Dan Nikmat Serta Rasa Aman Bagi Umat “ (Doa Rasulullah Saat Pernikahan Putrinya Fatimah Dengan Ali Bin Abi Thalib)
Label:
ayah,
ibu,
Istri,
Keluarga Sakinah,
Renungan Keluarga,
Renungan Nikah,
Suami
SAAT CEMBURU MENYAPA
Saat Cemburu Menyapa
Penulis : Al-Ustadzah Ummu Ishaq Zulfa Husein Al-Atsariyyah
Cemburu merupakan tabiat wanita. Ini juga dialami para istri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam ?dan shahabiyyah yang lain. Namun tentu saja, kecemburuan ini tidak serta merta membutakan hati mereka. Bagaimana dengan kita?
Cemburu tak hanya milik lelaki, tapi juga milik kaum wanita. Bahkan, wanitalah yang dominan memiliki sifat yang satu ini karena merupakan tabiatnya. Dan perasaan cemburu ini paling banyak muncul pada pasangan suami istri (Fathul Bari, 9/384).
Oleh karena itu, semestinya hal ini menjadi perhatian seorang suami. Sehingga ia tidak serampangan dalam meluruskan ‘kebengkokan’ sang istri dan dapat memaklumi tabiat wanita ini selama dalam batasan yang wajar. Apalagi pada hakikatnya, kecemburuan istri terhadap suaminya bukan merupakan hal yang tercela. Bahkan menjadi tanda adanya rasa cinta di hatinya. Tentunya selama tidak melampaui batasan syariat.
Menurut Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-‘Asqalani, asal dari sifat cemburu bukanlah hasil usaha si wanita, namun wanita memang diciptakan dengan sifat tersebut. Namun, bila cemburu itu melampaui batas dari kadar yang semestinya, maka menjadi tercela. Bila seorang wanita cemburu terhadap suaminya karena sang suami melakukan perbuatan yang diharamkan seperti berzina atau mengurangi haknya atau berbuat dzalim dengan mengutamakan madunya (yaitu istri yang lain, bila si suami memiliki lebih dari satu istri), kata Al-Hafidz, cemburu semacam ini disyariatkan (dibolehkan).
Dengan syarat, hal ini pasti dan ada bukti (tidak sekedar tuduhan dan kecurigaan). Bila cemburu itu hanya didasari sangkaan, tanpa bukti, maka tidak diperkenankan. Adapun bila si suami seorang yang adil dan telah menunaikan hak masing-masing istrinya, tapi masih tersulut juga kecemburuan maka ada udzur bagi para istri tersebut (yakni dibolehkan) bila cemburunya sebatas tabiat wanita yang tidak ada seorang pun dari mereka dapat selamat darinya. Tentu dengan catatan, ia tidak melampaui batas dengan melakukan hal-hal yang diharamkan baik berupa ucapan ataupun perbuatan. (Fathul Bari, 9/393)
Cemburu Melebihi Batas
Penulis : Al-Ustadzah Ummu Ishaq Zulfa Husein Al-Atsariyyah
Cemburu merupakan tabiat wanita. Ini juga dialami para istri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam ?dan shahabiyyah yang lain. Namun tentu saja, kecemburuan ini tidak serta merta membutakan hati mereka. Bagaimana dengan kita?
Cemburu tak hanya milik lelaki, tapi juga milik kaum wanita. Bahkan, wanitalah yang dominan memiliki sifat yang satu ini karena merupakan tabiatnya. Dan perasaan cemburu ini paling banyak muncul pada pasangan suami istri (Fathul Bari, 9/384).
Oleh karena itu, semestinya hal ini menjadi perhatian seorang suami. Sehingga ia tidak serampangan dalam meluruskan ‘kebengkokan’ sang istri dan dapat memaklumi tabiat wanita ini selama dalam batasan yang wajar. Apalagi pada hakikatnya, kecemburuan istri terhadap suaminya bukan merupakan hal yang tercela. Bahkan menjadi tanda adanya rasa cinta di hatinya. Tentunya selama tidak melampaui batasan syariat.
Menurut Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-‘Asqalani, asal dari sifat cemburu bukanlah hasil usaha si wanita, namun wanita memang diciptakan dengan sifat tersebut. Namun, bila cemburu itu melampaui batas dari kadar yang semestinya, maka menjadi tercela. Bila seorang wanita cemburu terhadap suaminya karena sang suami melakukan perbuatan yang diharamkan seperti berzina atau mengurangi haknya atau berbuat dzalim dengan mengutamakan madunya (yaitu istri yang lain, bila si suami memiliki lebih dari satu istri), kata Al-Hafidz, cemburu semacam ini disyariatkan (dibolehkan).
Dengan syarat, hal ini pasti dan ada bukti (tidak sekedar tuduhan dan kecurigaan). Bila cemburu itu hanya didasari sangkaan, tanpa bukti, maka tidak diperkenankan. Adapun bila si suami seorang yang adil dan telah menunaikan hak masing-masing istrinya, tapi masih tersulut juga kecemburuan maka ada udzur bagi para istri tersebut (yakni dibolehkan) bila cemburunya sebatas tabiat wanita yang tidak ada seorang pun dari mereka dapat selamat darinya. Tentu dengan catatan, ia tidak melampaui batas dengan melakukan hal-hal yang diharamkan baik berupa ucapan ataupun perbuatan. (Fathul Bari, 9/393)
Cemburu Melebihi Batas
Ada kalanya kecemburuan seorang istri terhadap suaminya sangat berlebihan. Di benaknya seolah hanya ada sifat curiga. Bahkan tak jarang ia melemparkan prasangka buruk kepada suaminya dan tidak bisa menerima kenyataan bila suaminya memiliki istri yang lain.
Yang ironis adalah bila ada istri yang mengalami hal ini kemudian
akhwat.web.id
ITUNG-ITUNGAN KETIKA UDAH MARRIED
Dari sebuah milis, dengan sedikit perubahan mengikuti gaya hidup di Kota Malang, mudah2an bermanfaat...
Hahahahhahahahaha........
Seorang temenku pernah bertanya:
"eh, kalo gw nikah tapi dengan gaji gw yang cuma Rp#### bisa ga ya?
hmmm.....
Maka dari pertanyaan itu aku membuat survey asal, dan berikut adalah daftar pengeluaran standar bulanan setelah merit Sekedar berbagi aja, buat temen2 yang mungkin juga mengalami
'Matery after merit phobia syndhrome'
Daftar anggaran bulanan
(asumsi :disusun berdasarkan skala proritas,disusun dengan sangat2 relatif, dan berdasarkan basic needs standar menengah ke bawah)
1. Makan
Dengan asumsi sekali makan adalah 4000
Maka makan 3x sehari, kali 2 orang (karena lagu sepiring berdua cuma berlaku pada saat orang pacaran ajah), kali 30 hari adalah Rp 720.000,-
Tips:
Rajin2 ke kondangan atau sunatan, dan bawa pulang nasi kotaknya Pasti lebih ngirit
Puasa Senin Kamis juga bikin lebih irit
Lebih irit lagi kalo masak sendiri, sayurnya nanam sendiri di halaman rumah :D
2. Kontrakan
Dengan asumsi masih ngontrak di rumah petak, yang punya uda botak, tapi masih galak, dan punya anjing belum jinak
Maka dana untuk kontrakan sekitar 300.000/bulan
Tips:
Tinggallah di komplek Perumahan Pondok Mertua Indah...
Niscaya 2 dana diatas gak akan pernah ada
Di pondok mertua indah, anda akan bebas makan apa aja, termasuk
'makan ati'
(^__^)
3. Listrik dan Air
Dengan asumsi daya listrik 900 watt dan pake jetpam maka anggaran untuk listrik adalah Rp. 100.000/bulan
Tips:
Jangan pake AC, cukup AC (angin cendela)
Jangan suka main Plestesyen, cukup main monopoli, sudamanda atau gaple ama istri terasa lebih romantis
Kadang mandi berdua ujan2an asyik juga, lumayan khan hemat air, Romantis lagi...
4. Transportasi
Dengan asumsi naik motor ke kantor, dengan motor yang paling irit rit rit, maka untuk ongkos bensin dan servis adalah Rp. 100.000
Tips:
Gunakanlah Bensin campur!
(maksudnyah campur dorong, pasti lebih irit)
Atau ikutlah "Nebeng Fans Club", dengan alasan mempererat silaturahmi dengan yang ditebengi maka perjalanan berangkat dan pulang kantor akan terasa lebih menyenangkan
5. Komunikasi
Dengan asumsi pake cdma yang Rp. 1000/menit maka untuk sebulan, ongkos komunikasi berdua adalah Rp. 100.000
Tips:
Pakelah 'FREN' yang lebih murah...
(maksudnya kalo mau nelpon atau sms tinggal bilang "Freeen...minjam HP nya dong freen...")
6. Keperluan sehari2
Seperti sabun,odol,syampu, dll dsb...
Dengan asumsi tidak pake fesyel,krimbat, manikyur, pedikyur, kukyur2 maka alokasi dana untuk ini sebesar 50.000
Tips:
Mandi kalo perlu saja
Kalo dulu 2 kali sehari,jadi 2 hari sekali
Untuk ngirit odol kembalilah memakai tumbukan batu bata
7. Kesehatan
Seperti minyak kayu putih,vitamin, obat pusing (ini penting buat pengantin baru wekekekek!), maka alokasi cadangan untuk kesehatan sebesar Rp. 50.000
Tips:
Jaga kesehatan
Jangan begadang...kalo tiada artinya...begadang bole saja...asalkan sambil ronda (halah!!)
8.Entertaiment
Nha ini kalo ada uang lebih aja, bisalah sekali2 nomat,liat live music, lari pagi di monas, atau makan martabak sekali2, biaya Rp. 80.000
Jadii...
Dari asumsi basic needs diatas maka pengeluaran untuk tiap bulan adalah
sebesar :
Rp. 1.500.000/bulan
(syeeett dah...masih gede juga ya)
Mungkin ini bisa jadi bahan pertimbangan temen2 ketika pengen nikah,
untuk kemudian dibandingkan dengan pemasukan yang ada.
Kalopun masih 'besar pasak daripada tiang'
Anda bisa memperkecil pasak, atau memperbesar tiang...ataauu. ..ga usak pake pasak, tapi dipaku aja!
Tapi ada 1 hal yang ga bisa dijelaskan dengan perhitungan ketika anda memutuskan untuk menikah
(serius mode on*)
Yaitu, berkah menikah
Selalu, Tuhan akan mencukupi kebutuhan umatnya yang mau berusaha dan berdoa Selalu bersukur dan percaya bahwa Tuhanlah raja dari segala raja akunting!
so, stop accounting, just do it!
Hahahahhahahahaha........
Seorang temenku pernah bertanya:
"eh, kalo gw nikah tapi dengan gaji gw yang cuma Rp#### bisa ga ya?
hmmm.....
Maka dari pertanyaan itu aku membuat survey asal, dan berikut adalah daftar pengeluaran standar bulanan setelah merit Sekedar berbagi aja, buat temen2 yang mungkin juga mengalami
'Matery after merit phobia syndhrome'
Daftar anggaran bulanan
(asumsi :disusun berdasarkan skala proritas,disusun dengan sangat2 relatif, dan berdasarkan basic needs standar menengah ke bawah)
1. Makan
Dengan asumsi sekali makan adalah 4000
Maka makan 3x sehari, kali 2 orang (karena lagu sepiring berdua cuma berlaku pada saat orang pacaran ajah), kali 30 hari adalah Rp 720.000,-
Tips:
Rajin2 ke kondangan atau sunatan, dan bawa pulang nasi kotaknya Pasti lebih ngirit
Puasa Senin Kamis juga bikin lebih irit
Lebih irit lagi kalo masak sendiri, sayurnya nanam sendiri di halaman rumah :D
2. Kontrakan
Dengan asumsi masih ngontrak di rumah petak, yang punya uda botak, tapi masih galak, dan punya anjing belum jinak
Maka dana untuk kontrakan sekitar 300.000/bulan
Tips:
Tinggallah di komplek Perumahan Pondok Mertua Indah...
Niscaya 2 dana diatas gak akan pernah ada
Di pondok mertua indah, anda akan bebas makan apa aja, termasuk
'makan ati'
(^__^)
3. Listrik dan Air
Dengan asumsi daya listrik 900 watt dan pake jetpam maka anggaran untuk listrik adalah Rp. 100.000/bulan
Tips:
Jangan pake AC, cukup AC (angin cendela)
Jangan suka main Plestesyen, cukup main monopoli, sudamanda atau gaple ama istri terasa lebih romantis
Kadang mandi berdua ujan2an asyik juga, lumayan khan hemat air, Romantis lagi...
4. Transportasi
Dengan asumsi naik motor ke kantor, dengan motor yang paling irit rit rit, maka untuk ongkos bensin dan servis adalah Rp. 100.000
Tips:
Gunakanlah Bensin campur!
(maksudnyah campur dorong, pasti lebih irit)
Atau ikutlah "Nebeng Fans Club", dengan alasan mempererat silaturahmi dengan yang ditebengi maka perjalanan berangkat dan pulang kantor akan terasa lebih menyenangkan
5. Komunikasi
Dengan asumsi pake cdma yang Rp. 1000/menit maka untuk sebulan, ongkos komunikasi berdua adalah Rp. 100.000
Tips:
Pakelah 'FREN' yang lebih murah...
(maksudnya kalo mau nelpon atau sms tinggal bilang "Freeen...minjam HP nya dong freen...")
6. Keperluan sehari2
Seperti sabun,odol,syampu, dll dsb...
Dengan asumsi tidak pake fesyel,krimbat, manikyur, pedikyur, kukyur2 maka alokasi dana untuk ini sebesar 50.000
Tips:
Mandi kalo perlu saja
Kalo dulu 2 kali sehari,jadi 2 hari sekali
Untuk ngirit odol kembalilah memakai tumbukan batu bata
7. Kesehatan
Seperti minyak kayu putih,vitamin, obat pusing (ini penting buat pengantin baru wekekekek!), maka alokasi cadangan untuk kesehatan sebesar Rp. 50.000
Tips:
Jaga kesehatan
Jangan begadang...kalo tiada artinya...begadang bole saja...asalkan sambil ronda (halah!!)
8.Entertaiment
Nha ini kalo ada uang lebih aja, bisalah sekali2 nomat,liat live music, lari pagi di monas, atau makan martabak sekali2, biaya Rp. 80.000
Jadii...
Dari asumsi basic needs diatas maka pengeluaran untuk tiap bulan adalah
sebesar :
Rp. 1.500.000/bulan
(syeeett dah...masih gede juga ya)
Mungkin ini bisa jadi bahan pertimbangan temen2 ketika pengen nikah,
untuk kemudian dibandingkan dengan pemasukan yang ada.
Kalopun masih 'besar pasak daripada tiang'
Anda bisa memperkecil pasak, atau memperbesar tiang...ataauu. ..ga usak pake pasak, tapi dipaku aja!
Tapi ada 1 hal yang ga bisa dijelaskan dengan perhitungan ketika anda memutuskan untuk menikah
(serius mode on*)
Yaitu, berkah menikah
Selalu, Tuhan akan mencukupi kebutuhan umatnya yang mau berusaha dan berdoa Selalu bersukur dan percaya bahwa Tuhanlah raja dari segala raja akunting!
so, stop accounting, just do it!
TEMENKU CURHAT (PENGANTIN BARU)
Tiba-tiba temen kuliahku yang baru saja menikah sebulan yang lalu (pengantin baru), sedikit mengeluhkan:
"akhi, kok istri ana masih malu-malu yah?".
Ana tersenyum. Kemudian temen ana melanjutkan ceritanya, "bahkan ganti bajupun masih gak mau kelihatan sama ana".
Ana kembali tersenyum, dan ana terus mendengarkan dengan seksama keluhan-keluhan temen ana. Dan anapun sedikit berbagi trik-trik bagaimana mencairkan suasan agar si istri belahan hati tidak lagi merasa risi dengan suami tercintanya.
Ana memberikan poin-poin yeng tidak memberikan banyak penjelasan yang dengan maksud adalah mudah diprektekkan nantinya. Di antara poin tersebut adalah.
*Dalam setiap kesempatan memiliki ide untuk membuat kejutan-kejutan kecil, laksakanlah saat ide itu muncul.
contoh: Ketika kita sedang mendapati istri ana habis kramas jangan sungkan-sungkan mengambil handuk untuk membantu mengeringkan rambut basahnya.
*Tidak merasa gengsi dangan hal kecil yang ingin dilakukan jika itu ingin antum lakukan.
Contoh: ketika kita sedang mekan bersama keluarga, apa salahnya kita menyuapkan sesuap nasi kepada istri kita atau kita mengelap mulutnya yang ada sisa-sisa makanan.
*Selalu berkomunikasi dalam kegiatan seksnya, demi kenyamanan dan kebahagiaan rumah tangga.
Contoh: ketika selesai atau hendak berjima' tanyakan kepada istri apakah ade senang kali ini atau sperti apa yang ade inginkan? jangan pernah malu untk menanyakannya.
*Membiasakan diri untuk selalu berkata mesra kepada istri tercinta, apapun keadaannya.
Contoh: ketika bangun tidur, kita beri sedikit ciuman dan berkata "I love U" InsyaAllah ciuman balasanpun akan antum dapatkan.
*Mungkin bagi antum sekalian ada yang beranggapan bahwa mandi bersama adalah tabu, tidak akhi...
Contoh: ketika antum dapati istri antum tiba-tiba males mandi, jangan ragu bautkan air hangat dan gendong istri antum mandiin deh. InsyaAllah istri antum akan makin cinta dibuatnya
*Pahamilah fitrah wanita, yang selalu ingin dimanja. Seperti apapun istri antum, bukan karena istri antum adalah seorang aktivis maka kata-kata mesra dan manja udah gak perlu lagi. Pemahaman yang menurut ana keliru.
contoh: apa salahnya jika ketika jalan-jalan di taman, antum ayunan bersama dan sedikit atau bahkan banyak memuji kecantikannya(ngegombal ni yeee ).
Di atas adalah sebagian kecil dari yang ana sampaikan kepada teman ana. Dan seketika itu ana berpesan pada temen ana. Pandai-pandailah mencari pelung tepat di mana antum dapat mengungkapkan rasa cinta antum.
Selamat mencoba...
"akhi, kok istri ana masih malu-malu yah?".
Ana tersenyum. Kemudian temen ana melanjutkan ceritanya, "bahkan ganti bajupun masih gak mau kelihatan sama ana".
Ana kembali tersenyum, dan ana terus mendengarkan dengan seksama keluhan-keluhan temen ana. Dan anapun sedikit berbagi trik-trik bagaimana mencairkan suasan agar si istri belahan hati tidak lagi merasa risi dengan suami tercintanya.
Ana memberikan poin-poin yeng tidak memberikan banyak penjelasan yang dengan maksud adalah mudah diprektekkan nantinya. Di antara poin tersebut adalah.
*Dalam setiap kesempatan memiliki ide untuk membuat kejutan-kejutan kecil, laksakanlah saat ide itu muncul.
contoh: Ketika kita sedang mendapati istri ana habis kramas jangan sungkan-sungkan mengambil handuk untuk membantu mengeringkan rambut basahnya.
*Tidak merasa gengsi dangan hal kecil yang ingin dilakukan jika itu ingin antum lakukan.
Contoh: ketika kita sedang mekan bersama keluarga, apa salahnya kita menyuapkan sesuap nasi kepada istri kita atau kita mengelap mulutnya yang ada sisa-sisa makanan.
*Selalu berkomunikasi dalam kegiatan seksnya, demi kenyamanan dan kebahagiaan rumah tangga.
Contoh: ketika selesai atau hendak berjima' tanyakan kepada istri apakah ade senang kali ini atau sperti apa yang ade inginkan? jangan pernah malu untk menanyakannya.
*Membiasakan diri untuk selalu berkata mesra kepada istri tercinta, apapun keadaannya.
Contoh: ketika bangun tidur, kita beri sedikit ciuman dan berkata "I love U" InsyaAllah ciuman balasanpun akan antum dapatkan.
*Mungkin bagi antum sekalian ada yang beranggapan bahwa mandi bersama adalah tabu, tidak akhi...
Contoh: ketika antum dapati istri antum tiba-tiba males mandi, jangan ragu bautkan air hangat dan gendong istri antum mandiin deh. InsyaAllah istri antum akan makin cinta dibuatnya
*Pahamilah fitrah wanita, yang selalu ingin dimanja. Seperti apapun istri antum, bukan karena istri antum adalah seorang aktivis maka kata-kata mesra dan manja udah gak perlu lagi. Pemahaman yang menurut ana keliru.
contoh: apa salahnya jika ketika jalan-jalan di taman, antum ayunan bersama dan sedikit atau bahkan banyak memuji kecantikannya(ngegombal ni yeee ).
Di atas adalah sebagian kecil dari yang ana sampaikan kepada teman ana. Dan seketika itu ana berpesan pada temen ana. Pandai-pandailah mencari pelung tepat di mana antum dapat mengungkapkan rasa cinta antum.
Selamat mencoba...
Abu Ahmad Syafiq
Dari milis tetangga : dudung.net
Label:
Curhat,
Menaklukan Istri,
Pengantin Baru,
Suami Keren
ES JERUK
Saya ingin bercerita apda sahabatku semua:
Pada siang hari yang panas dan terik selepas sholat dhuhur antum pulang kerumah, terik sangat memeras cairan tubuh antum dan dehidrasi sepertinya sudah mencapai proses yang hebat. lalu antum menuju ke dapur, wah ada jeruk peras, buat es jeruk ah,
antum ambil 2 jeruk peras antum potong menjadi dua lalu diperas kedalam gelas. setelah itu ambil sesendok makan gula, masukkan air dan aduk, lalu antum menuju lemari es, ambil es dari freezer dan memasukan es dalam gelas, wah dahaga antum terobati sudah dan nikmatnya es jeruk terbayang n NIKAT SEKALI, DINGIN...HEMMMM.... tapi nikmatnya cerita membuat es jeruk ini belUm ada apa2nya jika kita langsung praktek membuat es jeruk langsung di siang hari yang panas dan ane yakin itu akan lebih nikmat, bahkan jauh lebih segar dari pada hanya mebayangkan.
seperti halnya cerita membuat es jeruk, begitupun cerita pernikahan, ceritanya sepertinya membahagiakan tapi jika antum ingin membuktikan maka nikahlah, mungki, MUNGKIN antum akan mendapatkan kebahagian yang belum pernah antum bayangkan.
gimana????
lantas gimana jika es jeruknya asam, solusinya : kan masih ada gula tambahkan saja gulanya :)
Dari sebuah milis..
Pada siang hari yang panas dan terik selepas sholat dhuhur antum pulang kerumah, terik sangat memeras cairan tubuh antum dan dehidrasi sepertinya sudah mencapai proses yang hebat. lalu antum menuju ke dapur, wah ada jeruk peras, buat es jeruk ah,
antum ambil 2 jeruk peras antum potong menjadi dua lalu diperas kedalam gelas. setelah itu ambil sesendok makan gula, masukkan air dan aduk, lalu antum menuju lemari es, ambil es dari freezer dan memasukan es dalam gelas, wah dahaga antum terobati sudah dan nikmatnya es jeruk terbayang n NIKAT SEKALI, DINGIN...HEMMMM.... tapi nikmatnya cerita membuat es jeruk ini belUm ada apa2nya jika kita langsung praktek membuat es jeruk langsung di siang hari yang panas dan ane yakin itu akan lebih nikmat, bahkan jauh lebih segar dari pada hanya mebayangkan.
seperti halnya cerita membuat es jeruk, begitupun cerita pernikahan, ceritanya sepertinya membahagiakan tapi jika antum ingin membuktikan maka nikahlah, mungki, MUNGKIN antum akan mendapatkan kebahagian yang belum pernah antum bayangkan.
gimana????
lantas gimana jika es jeruknya asam, solusinya : kan masih ada gula tambahkan saja gulanya :)
Dari sebuah milis..
Selasa, 22 Februari 2011
Pembantu Rumah Tangga, Itulah Pekerjaan Ibuku, Dan Aku Bangga Padanya
Beberapa teman menanyakan kepadaku, apa pekerjaan ibumu? aku menjawab, pekerjaan ibuku adalah membantu orang tanpa mengenal jam kerja dan lembur, menyenangkan dan meringankan beban orang lain, mengasihi putra orang lain, merawat orang lain dengan penuh ketelatenan, melayani orang lain dengan penuh semangat dan masih banyak lagi. Intinya, pekerjaan ibuku adalah pekerjaan yang mulia, sangat mulia. aku menyebutnya, pekerjaan kasih sayang.
Mereka bertanya lagi, berapa gaji ibuku? aku lalu menceritakan kepada mereka, setiap hari aku melihat ibu berangkat di pagi hari dan pulang malam hari. Dan bangganya aku ketika melihat, tiada keluh kesah yang keluar dari ibuku yang penyayang. Bahkan Ibu mengatakan kepadaku, bahwa kita harus bekerja bukan hanya dengan tenaga ataupun pikiran, tapi dengan hati. Merawat barang milik orang lain, menyayangi anak orang lain, dan sebagainya, haruslah dilakukan dengan sepenuh hati. Lalu aku bertanya kepada mereka, dengan semua itu kira kira berapa gaji yang pantas diberikan untuk ibuku?. Mereka Hanya diam, tidak memberi jawaban.
selanjutnya, Mereka malah bertanya lagi, apakah aku tidak malu mempunyai ibu yang dipandang sebelah mata, berpendidikan rendah, dan kelihatan miskin. Ya Allah, apakah orang orang itu lupa, Baju licin yang mereka pakai dan telah disetrika itu, lantai rumah mereka yang bersih, hasil cucian yang harum adalah hasil kerja ibuku.
Mungkin aku justru akan malu jika ibuku adalah seorang majikan yang kaya, yang lupa berterima kasih kepada para pembantu rumah tangga seperti ibuku. Aku akan malu, jika seandainya aku ini anak yang manja yang hanya bisa menyuruh-nyuruh seperti seorang raja kepada rakyatnya. Apalagi sampai lupa bahwa tangan pembantuku hanya dua. Aku juga akan malu jika aku menjadi mandor yang tidak pernah absen membentak atau berteriak hanya karena kesalahan kecil, misalnya pakaian sobek karena salah menyetrika. Dan pasti aku akan malu jika menjadi bos yang hanya memberikan sedikit gaji, tapi sudah bertingkah seakan akan aku sudah membeli seluruh dunia dan hidup mereka.
Ya begitulah kebanyakan orang memandang ibuku. Tapi tak apalah, Kedudukan seseorang dalam pandangan manusia bisa saja mulia, tapi belum tentu dalam pandangan Allah. Siapa tahu ibadah ibuku lebih ikhlas dari pada mereka, yang memiliki ilmu sedikit tapi mengamalkannya. Siapa tahu mungkin ibuku dalam pandangan Allah lebih mensyukuri nikmat yang telah diberikan dari pada mereka. Dan... siapa tahu malah ibukulah yang lebih didengar doa- doanya dari pada mereka. Hanya Allah Subhanahu wata'ala yang maha tahu hati hamba hambanya.
Aku bangga dengan ibuku, walaupun orang memandang rendah pekerjaannya sebagai pembantu rumah tangga, namun ibu bisa menjadi tumpuan harapan anak-anaknya. pekerjaan yang dilakukan ibuku adalah pekerjaan mulia dengan penghasilan yang halal, dan ibuku adalah seorang pahlawan tanpa pujian.
(Syahidah)
Seperti apapun, ibu kita tetap satu-satunya.
Mereka bertanya lagi, berapa gaji ibuku? aku lalu menceritakan kepada mereka, setiap hari aku melihat ibu berangkat di pagi hari dan pulang malam hari. Dan bangganya aku ketika melihat, tiada keluh kesah yang keluar dari ibuku yang penyayang. Bahkan Ibu mengatakan kepadaku, bahwa kita harus bekerja bukan hanya dengan tenaga ataupun pikiran, tapi dengan hati. Merawat barang milik orang lain, menyayangi anak orang lain, dan sebagainya, haruslah dilakukan dengan sepenuh hati. Lalu aku bertanya kepada mereka, dengan semua itu kira kira berapa gaji yang pantas diberikan untuk ibuku?. Mereka Hanya diam, tidak memberi jawaban.
selanjutnya, Mereka malah bertanya lagi, apakah aku tidak malu mempunyai ibu yang dipandang sebelah mata, berpendidikan rendah, dan kelihatan miskin. Ya Allah, apakah orang orang itu lupa, Baju licin yang mereka pakai dan telah disetrika itu, lantai rumah mereka yang bersih, hasil cucian yang harum adalah hasil kerja ibuku.
Mungkin aku justru akan malu jika ibuku adalah seorang majikan yang kaya, yang lupa berterima kasih kepada para pembantu rumah tangga seperti ibuku. Aku akan malu, jika seandainya aku ini anak yang manja yang hanya bisa menyuruh-nyuruh seperti seorang raja kepada rakyatnya. Apalagi sampai lupa bahwa tangan pembantuku hanya dua. Aku juga akan malu jika aku menjadi mandor yang tidak pernah absen membentak atau berteriak hanya karena kesalahan kecil, misalnya pakaian sobek karena salah menyetrika. Dan pasti aku akan malu jika menjadi bos yang hanya memberikan sedikit gaji, tapi sudah bertingkah seakan akan aku sudah membeli seluruh dunia dan hidup mereka.
Ya begitulah kebanyakan orang memandang ibuku. Tapi tak apalah, Kedudukan seseorang dalam pandangan manusia bisa saja mulia, tapi belum tentu dalam pandangan Allah. Siapa tahu ibadah ibuku lebih ikhlas dari pada mereka, yang memiliki ilmu sedikit tapi mengamalkannya. Siapa tahu mungkin ibuku dalam pandangan Allah lebih mensyukuri nikmat yang telah diberikan dari pada mereka. Dan... siapa tahu malah ibukulah yang lebih didengar doa- doanya dari pada mereka. Hanya Allah Subhanahu wata'ala yang maha tahu hati hamba hambanya.
Aku bangga dengan ibuku, walaupun orang memandang rendah pekerjaannya sebagai pembantu rumah tangga, namun ibu bisa menjadi tumpuan harapan anak-anaknya. pekerjaan yang dilakukan ibuku adalah pekerjaan mulia dengan penghasilan yang halal, dan ibuku adalah seorang pahlawan tanpa pujian.
(Syahidah)
Seperti apapun, ibu kita tetap satu-satunya.
Istriku Tidak Seperti yang Ku Dambakan (Renungan Untuk Para Suami Dan Pemuda: Ketika Seorang Istri Tak Seperti Yang Didambakan)
Untuk para pemuda yang akan menikah, untuk para suami yang telah mendapatkan pasangan hidupnya. Kisah ini layak dan perlu untuk ditelaah. Mungkin kau telah membayangkan dengan berbagai juta pesona yang akan kau dapati dari calon pendampingmu.Terukir indah dalam mimpimu setiap malam, dan ketika kau terjaga tampaklah senyum merekah dari bibirmu,… betapa tak sabar hatimu ingin meraihnya. Namun, setelah kau bersamanya dan ia ada disisimu begitu dekat dengan dirimu. Matamu, jiwamu dan hatimu selalu bersamanya setiap waktu tiba-tiba kau merasa kecewa, kau temui ia tidak seperti yang kau dambakan, tidak seperti yang kau inginkan. Ibarat menelan pil pahit ingin segera kau muntahkan dari mulutmu tapi rasa pahit itu terlanjur menyerang di kerongkonganmu.Sulit untuk kau hilangkan dari lidahmu. Wahai para suami apa yang ingin kau lakukan??
Jika terbetik dalam hatimu untuk berpisah darinya maka tunggu dulu hingga kau membaca kisah ini, semoga kau bisa mengambil manfaat darinya dan semoga hatimu sedikit luruh melunak karenanya. Inilah kisahnya saudaraku, simaklah dengan baik-baik :
Ibnu Al-Jauzy mengatakan: “Ada satu riwayat yang dinisbahkan kepada Usman ibn Al-Nisabury: Pekerjaan apa yang ditangguhkan untukmu? Dia mengatakan ; Saya dalam memberikan kasih sayang, hingga keluargaku berupaya untuk menikahkanku, tapi aku tidak mau. Kemudian seorang wanita datang kepadaku lalu mengatakan : Wahai Abu Usman aku mencintaimu, demi Tuhan! Aku mohon padamu untuk menikahi aku. Kemudian aku menghadirkan bapaknya-orang yang tak punya- dan menikahkannya denganku, dengan demikian dia merasa girang dan gembira.
Ketika wanita itu masuk menghadapku, ternyata matanya buta sebelah, memiliki cacat, tidak cantik. Karena cintanya padaku ia melarangku untuk keluar, lalu aku duduk demi menjaga kegusarannya, dan aku tidak menampakkan kebencian sama sekali, seolah-olah aku menyingkirkan segala ketidak sukaan. Aku lakukan itu selama 15 tahun hingga ia wafat. Aku tidak memiliki apapun dari pekerjaanku kecuali aku menangguhkannya, demi untuk memelihara kegusaran hatinya. (Saidul khatir, 635-636)
Ibnu Qayyim mengatakan : “Dikatakan: Ada seseorang menikahi seorang wanita. Ketika masuk ia mendapati pada anggota tubuhnya cacar. Dia mengatakan: Aku menutupi kedua mataku, lalu aku katakan : Aku buta, setelah 20 tahun wanita itu wafat dan dia tidak mengetahui bahwa aku tidak buta. Kemudian dia ditanya mengapa demikian: Dia menjawab aku tidak ingin pandanganku menyedihkannya karena ada aib yang dimilikinya yaitu cacar” (Madarijus Salikin 2/326)
Kemudian simaklah kisah lainnya berikut ini:
Syaikh Dr. Muhammad ibn Luthfy as-Shabbagh mengatakan: Seorang kawan berbicara padaku bahwa gurunya menyimpan rahasia dengan suatu kenyataan yang terjadi dalam kehidupannya, dia mengatakan: Sesungguhnya aku telah menikahi istriku ini selama 40 tahun. Aku tidak pernah melihat satu halpun yang menggembirakan. Sejak hari pertama mempergaulinya, aku tahu dia cocok denganku dalam suatu hal, tapi dia adalah putri pamanku, dan aku yakin tidak ada seorangpun yang mau menanggungnya, aku tetap bersabar dengan penuh perhitungan. Allah subhanahu wata’ala mengaruniakanku beberapa putra yang baik dan shalih, dan memberiku pertolongan padanya untuk menjauhinya dengan menulis berbagai karangan. Dari karangan-karangan itulah aku berharap sumbangsih dalam ilmu pengetahuan dan sedekah jariyah yang mengalir. Dengan demikian, hubunganku yang kurang baik dengan istriku dapat menciptakan hubungan sosial yang produktif dan membangun. Keadaan ini mungkin tidak akan pernah terwujud seandainya aku menikah lagi dengan wanita lainnya.
Beliau mengatakan lagi: Seorang kawan yang lain mengajak aku ngobrol, dia mengatakan: Sejak hari-hari pertama aku menikah dengan istriku, aku benar-benar tidak punya keinginan dan tidak ada rasa cinta sama sekali, tetapi aku telah berjanji kepada Allah untuk bersabar atas masalah ini, tidak menyakitinya, dan aku rela dengan pemberian-Nya ini. Selama pernikahan ini, aku dianugerahi harta yang banyak, dikaruniai beberapa putra, kedamaian dan ketentraman. (nadzarat fil usrah al-muslimah, 196)
Apa pendapatmu setelah membaca kisah diatas?. Segala keputusan ada ditanganmu, wahai para suami,….Sungguh aku tidak ingin mencampuri kehidupan rumah tanggamu. Sebagai saudara seiman hanyalah sebuah nasehat yang ingin ku berikan kepadamu, Renungkanlah firman-Nya:
"Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal ALlah menjadikan padanya kebaikan yang banyak" (AN-Nisaa ;19) dan juga hadits berikut ini semoga hatimu terbuka olehnya:
“Janganlah seorang mukmin membenci seorang mukminah. Kalaupun dia tidak menyukai suatu akhlaknya yang buruk, mungkin di sisi lain ada akhlaknya yang dia senangi” (HR. Muslim no.845). Wallahu’alam bish-shawwab.
Sydney, Juni 2005
Ditulis oleh Ummu Raihanan
Sumber Rujukan:
1. Ringkasan Shahih Muslim, Pustaka Amani, Jakarta
2. Kesalahan-kesalahan Suami, (lihat hal:114-116) Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd, Pustaka Progresif,Surabaya.
Jika terbetik dalam hatimu untuk berpisah darinya maka tunggu dulu hingga kau membaca kisah ini, semoga kau bisa mengambil manfaat darinya dan semoga hatimu sedikit luruh melunak karenanya. Inilah kisahnya saudaraku, simaklah dengan baik-baik :
Ibnu Al-Jauzy mengatakan: “Ada satu riwayat yang dinisbahkan kepada Usman ibn Al-Nisabury: Pekerjaan apa yang ditangguhkan untukmu? Dia mengatakan ; Saya dalam memberikan kasih sayang, hingga keluargaku berupaya untuk menikahkanku, tapi aku tidak mau. Kemudian seorang wanita datang kepadaku lalu mengatakan : Wahai Abu Usman aku mencintaimu, demi Tuhan! Aku mohon padamu untuk menikahi aku. Kemudian aku menghadirkan bapaknya-orang yang tak punya- dan menikahkannya denganku, dengan demikian dia merasa girang dan gembira.
Ketika wanita itu masuk menghadapku, ternyata matanya buta sebelah, memiliki cacat, tidak cantik. Karena cintanya padaku ia melarangku untuk keluar, lalu aku duduk demi menjaga kegusarannya, dan aku tidak menampakkan kebencian sama sekali, seolah-olah aku menyingkirkan segala ketidak sukaan. Aku lakukan itu selama 15 tahun hingga ia wafat. Aku tidak memiliki apapun dari pekerjaanku kecuali aku menangguhkannya, demi untuk memelihara kegusaran hatinya. (Saidul khatir, 635-636)
Ibnu Qayyim mengatakan : “Dikatakan: Ada seseorang menikahi seorang wanita. Ketika masuk ia mendapati pada anggota tubuhnya cacar. Dia mengatakan: Aku menutupi kedua mataku, lalu aku katakan : Aku buta, setelah 20 tahun wanita itu wafat dan dia tidak mengetahui bahwa aku tidak buta. Kemudian dia ditanya mengapa demikian: Dia menjawab aku tidak ingin pandanganku menyedihkannya karena ada aib yang dimilikinya yaitu cacar” (Madarijus Salikin 2/326)
Kemudian simaklah kisah lainnya berikut ini:
Syaikh Dr. Muhammad ibn Luthfy as-Shabbagh mengatakan: Seorang kawan berbicara padaku bahwa gurunya menyimpan rahasia dengan suatu kenyataan yang terjadi dalam kehidupannya, dia mengatakan: Sesungguhnya aku telah menikahi istriku ini selama 40 tahun. Aku tidak pernah melihat satu halpun yang menggembirakan. Sejak hari pertama mempergaulinya, aku tahu dia cocok denganku dalam suatu hal, tapi dia adalah putri pamanku, dan aku yakin tidak ada seorangpun yang mau menanggungnya, aku tetap bersabar dengan penuh perhitungan. Allah subhanahu wata’ala mengaruniakanku beberapa putra yang baik dan shalih, dan memberiku pertolongan padanya untuk menjauhinya dengan menulis berbagai karangan. Dari karangan-karangan itulah aku berharap sumbangsih dalam ilmu pengetahuan dan sedekah jariyah yang mengalir. Dengan demikian, hubunganku yang kurang baik dengan istriku dapat menciptakan hubungan sosial yang produktif dan membangun. Keadaan ini mungkin tidak akan pernah terwujud seandainya aku menikah lagi dengan wanita lainnya.
Beliau mengatakan lagi: Seorang kawan yang lain mengajak aku ngobrol, dia mengatakan: Sejak hari-hari pertama aku menikah dengan istriku, aku benar-benar tidak punya keinginan dan tidak ada rasa cinta sama sekali, tetapi aku telah berjanji kepada Allah untuk bersabar atas masalah ini, tidak menyakitinya, dan aku rela dengan pemberian-Nya ini. Selama pernikahan ini, aku dianugerahi harta yang banyak, dikaruniai beberapa putra, kedamaian dan ketentraman. (nadzarat fil usrah al-muslimah, 196)
Apa pendapatmu setelah membaca kisah diatas?. Segala keputusan ada ditanganmu, wahai para suami,….Sungguh aku tidak ingin mencampuri kehidupan rumah tanggamu. Sebagai saudara seiman hanyalah sebuah nasehat yang ingin ku berikan kepadamu, Renungkanlah firman-Nya:
"Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal ALlah menjadikan padanya kebaikan yang banyak" (AN-Nisaa ;19) dan juga hadits berikut ini semoga hatimu terbuka olehnya:
“Janganlah seorang mukmin membenci seorang mukminah. Kalaupun dia tidak menyukai suatu akhlaknya yang buruk, mungkin di sisi lain ada akhlaknya yang dia senangi” (HR. Muslim no.845). Wallahu’alam bish-shawwab.
Sydney, Juni 2005
Ditulis oleh Ummu Raihanan
Sumber Rujukan:
1. Ringkasan Shahih Muslim, Pustaka Amani, Jakarta
2. Kesalahan-kesalahan Suami, (lihat hal:114-116) Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd, Pustaka Progresif,Surabaya.
Keluarga Sakinah: 17 Jurus Membahagiakan Suami
Salah satu kunci keluarga sakinah adalah adanya cinta dan kasih sayang suami dan istri yang dibangun di atas spirit saling membahagiakan.
Di bawah ini adalah 17 tips bagi istri agar bisa membahagiakan suami. Tips ini merupakan ringkasan dari buku How to Make Your Husband Happy, karya Syaikh Muhammad Abdul Halim Hamid.
1. Sambutan yang manis
- Sekembalinya suami dari bekerja, dinas luar kota, bepergian, atau kemana pun dia pergi, sambutlah dia dengan baik.
- Temui dia dengan wajah riang gembira.
- Bersolek dan pakailah wewangian.
- Kabarilah dia dengan kabar-kabar baik yang menggembirakan. Tahan diri Anda untuk menyampaikan berita-berita buruk, setidaknya sampai dia telah beristirahat dengan cukup.
- Berusaha keraslah untuk menyajikan makanan-makanan bermutu, dan sajikanlah selalu tepat waktu.
2. Percantiklah dirimu dan rendahkan suaramu
- Usahakan agar Anda selalu tampil cantik dan merendahkan suara di hadapannya. Lakukanlah hal itu hanya untuk suami Anda, dan jangan menampakkan kecantikan Anda di hadapan laki-laki yang bukan mahram (laki-laki yang layak untuk engkau nikahi jika engkau belum menikah).
3. Senantiasa tampil mewangi dan selalu cantik
- Rawatlah dengan baik tubuh dan kebugaran jasmani Anda.
- Kenakanlah pakaian-pakaian yang menarik dan pakailah parfum yang aromanya disukai suami Anda.
- Mandilah secara teratur. Apabila telah bersih dari haid, bersihkanlah setiap berkas darah atau bau tak sedap.
- Gunakanlah jenis parfum, warna-warna, dan pakaian yang disenangi suami Anda.
- Ubahlah gaya rambut, parfum, dan lainnya dari waktu ke waktu untuk menghindari kejenuhan.
- Bagaimanapun, semua hal di atas harus dilakukan dengan tidak berlebih-lebihan, dan tentu saja, jangan melakukannya di hadapan laki-laki dan wanita yang bukan mahram.
...semua hal di atas harus dilakukan dengan tidak berlebih-lebihan, dan tentu saja, jangan melakukannya di hadapan laki-laki dan wanita yang bukan mahram...
4. Ketika melakukan hubungan intim.
- Bergegaslah untuk melakoni hubungan intim ketika suami Anda merasa sangat berhasrat untuk melakukannya.
- Jagalah kebersihan tubuh dan senantiasa tampil harum semaksimal mungkin. Pun demikian, jangan lupa untuk membersihkan setiap cairan yang keluar selama berhubungan intim.
- Lontarkan ungkapan-ungkapan cinta yang mesra kepada suami Anda.
- Biarkan suami Anda untuk memuaskan gairahnya.
- Pilihkan waktu yang sesuai dan kesempatan yang baik untuk memuaskan suami. Beri dia stimulus untuk berhubungan intim sepulangnya dia dari perjalanan jauh yang memakan waktu lama.
5. Merasa puas dengan apa yang telah Allah berikan melalui suami.
- Anda jangan pernah merasa depresi hanya karena suami Anda miskin atau memiliki pekerjaan dan karir yang biasa-biasa saja. Selama Anda dan suami dekat Allah –Sang Pemberi rezeki—, maka Dia pun akan menggelontorkan rezeki dan karunianya.
- Anda mesti melihat orang-orang sekeliling yang miskin, sakit, cacat, dan lainnya. Lantas bandingkan dengan semua yang telah Allah karuniai kepada Anda dan keluarga.
- Ingatlah selalu bahwa kekayaan sejati terletak pada tingginya keimanan dan keshalihan. Dua hal itu merupakan investasi terbaik untuk menjalani kehidupan yang kekal kelak.
...jangan pernah merasa depresi hanya karena suami Anda miskin atau memiliki pekerjaan yang biasa-biasa saja. Selama Anda dan suami dekat Allah Sang Pemberi rezeki, maka Dia pun akan menggelontorkan rezeki dan karunianya...
6. Jangan pusing dengan hal-hal keduniaan.
- Jangan menjadikan hal-hal duniawi sebagai harapan dan minat Anda.
- Anda tak perlu banyak memohon kepada suami Anda hal-hal yang tidak penting.
- Kendati demikian, hidup zuhud bukan berarti tidak boleh menikmati hal-hal yang baik dan dibolehkan (baca: dihalalkan) syariat Islam. Namun pastinya, Anda harus memprioritaskan kehidupan akhirat kelak, dan memanfaatkan semua sarana dan faktor-faktor yang dapat memberikan keuntungan di surga.
- Doronglah suami Anda untuk meminimalkan pengeluaran untuk hal-hal tidak penting, dan doronglah dia untuk menabung agar bisa memberi sedekah dan zakat kepada orang-orang miskin dan mereka yang membutuhkan.
7. Bersyukur dan memberikan apresiasi.
- Berdasarkan sabda Rasulullah SAW, mayoritas penghuni neraka adalah wanita, dikarenakan mereka tidak bersyukur.
- Hasil dari rasa bersyukur adalah suami Anda akan lebih mencintai Anda, dan dia akan berupaya keras untuk membahagiakan Anda dengan beragam cara.
- Sementara dampak dari tidak bersyukur adalah suami Anda akan kecewa, lantas mulai bertanya, “Mengapa saya harus berbuat baik kepada istri saya, sementara dia tidak pernah bersyukur dan hormat?!”
8. Kesetiaan dan ketaatan.
- Bersikap setia terutama ketika suami didera musibah yang menimpa raga atau pekerjaannya, semisal kecelakaan atau kebangkrutan.
- Dukunglah suami Anda dengan apa pun yang Anda miliki (baik materi ataupun non-materi).
...Bersikap setia terutama ketika suami didera musibah yang menimpa raga atau pekerjaannya, semisal kecelakaan atau kebangkrutan...
9. Memenuhi permintaan suami.
- Penuhilah permintaan suami dan taatilah semua permintaan-permintaannya, jika memang tidak menyelisihi Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW.
- Dalam Islam, suami adalah pemimpin keluarga, dan istri adalah penyokong dan konsultan baginya.
10. Jika suami marah, buatlah dirinya merasa lega.
Hindari dan jauhi hal-hal yang bisa membuat marahnya berkepanjangan. Namun jika ternyata marahnya berkepanjangan, dan Anda tidak bisa ‘menjinakkannya’, maka cobalah untuk menenangkannya dengan langkah-langkah berikut:
- Jika Anda bersalah dan melakukan kekeliruan, maka mintalah maaf kepadanya.
- Namun jika dia yang melakukan kesalahan, maka Anda harus tetap bersikap tenang, jangan mengkritiknya dengan pedas, mendebat, menentang, atau bahkan berteriak. Tunggulah sampai kemarahannya mereda, lalu diskusikan segala sesuatunya secara damai.
- Kemudian jika dia marah dikarenakan faktor-faktor eksternal, maka ada baiknya Anda diam, sampai kemarahannya sirna. Lalu tanyakan kepadanya apa yang membuatnya marah; apakah kelelahan, problem di kantor, ada orang yang menghinanya, dan lain sebagainya. Dan jangan banyak bertanya, namun fokus pada apa-apa yang membuatnya marah. Anda bisa bertanya kepadanya, “Kamu harus memberitahu kepadaku apa yang terjadi?”, “Aku harus tahu apa yang membuatmu marah?”, atau “Kamu membunyikan sesuatu, dan aku punya hak untuk tahu apa itu”.
11. Menjaga diri ketika suami tidak ada.
- Jagalah diri Anda dari segala hubungan yang diharamkan.
- Jaga setiap rahasia-rahasia keluarga, terutama yang berkenaan dengan hubungan suami-istri.
- Menjaga rumah dan merawat anak-anak.
- Menjaga uang dan segala harta bendanya.
- Jangan sekali-kali keluar rumah tanpa izin suami, dan tanpa mengenakan hijab (jilbab) yang rapih.
- Tolak kehadiran orang-orang yang tidak disenangi suami, jangan biarkan mereka masuk ke dalam rumah ketika suami tidak ada.
- Jangan biarkan laki-laki non-mahran berduaan dengan Anda di mana pun.
...Tolak kehadiran orang-orang yang tidak disenangi suami, jangan biarkan mereka masuk ke dalam rumah ketika suami tidak ada...
12. Tunjukkan rasa hormat kepada keluarga dan teman-temannya.
- Anda harus menyambut dan bersikap baik kerabat dan teman-teman suami Anda, terutama kedua orangtuanya.
- Sebisa mungkin Anda harus menghindari masalah dengan para kerabatnya.
- Anda harus menghindari memojokkan suami Anda ke posisi di mana dia harus memilih antara ibu dan istrinya secara dilematis.
- Tunjukkan keramahtamahan Anda kepada tamu-tamunya, dengan cara menyiapkan tempat yang menyenangkan kepada mereka untuk duduk, menyajikan makanan yang paling baik, menyambut istri-istri mereka, dan lain sebagainya.
- Dorong suami Anda agar secara rutin bersilaturahim ke kerabat keluarganya, dan agar mereka mengunjungi rumah Anda.
- Telponlah orangtua suami Anda, kakak-kakak dan adik-adiknya; kirimi mereka surat, beri mereka hadiah, bantu mereka ketika terkena musibah, dan lainnya.
13. Kecemburuan yang terpuji.
- Kecemburuan merupakan indikasi cinta dan sayangnya seorang istri kepada suaminya, namun tetap harus dalam batas-batas koridor ajaran Islam. Dalam artian, Anda boleh saja cemburu, tapi jangan sampai kecemburuan Anda dibarengi dengan caci-maki atau ghibah kepada orang lain.
- Jangan mengikuti atau menciptakan keraguan-keraguan tidak mendasar di dalam diri Anda terkait suami Anda.
...Kecemburuan merupakan indikasi cinta dan sayangnya seorang istri kepada suaminya, namun tetap harus dalam batas-batas koridor ajaran Islam...
14. Kesabaran dan dukungan emosional.
- Bersabarlah ketika Anda dan suami menghadapi kemiskinan dan keadaan-keadaan yang menegangkan.
- Bersabarlah ketika musibah atau malapetaka menimpa Anda, suami, anak-anak, kerabat, atau harta benda Anda, baik musibah penyakit, kecelakaan, kematian, dan lain-lain.
- Bersabarlah ketika suami Anda menerima tantangan dan rintangan dalam berdakwah (seperti diintimidasi, disiksa, dipenjara, atau bahkan dibunuh). Dukung dan kuatkan selalu suami Anda agar senantiasa berada di atas rel ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan selalu ingatkan dia akan surga yang dijanjikan Allah bagi orang-orang bertauhid lurus.
- Jika suami Anda memperlakukan Anda secara tidak baik, maka bersabarlah dan balaslah perlakuan buruknya dengan perlakuan baik.
15. Mendukung suami untuk taat kepada Allah, berdakwah, dan berjihad fi sabilillah.
- Bekerjasamalah dengan suami Anda dan ingatkan dia untuk melaksanakan berbagai ibadah wajib dan sunnah.
- Dorong suami Anda agar melaksanakan shalat tahajud.
- Ajak dia untuk rutin membaca Al-Qur’an dan memahami makna serta tafsirnya.
- Ajak suami Anda untuk mendengarkan ceramah-ceramah keislaman.
- Ingatlah selalu Allah.
- Pelajarilah hukum-hukum dan ajaran Islam untuk muslimah.
- Dukunglah aktivitas suami dengan memberinya berbagai opini bijak, dan redakanlah rasa sakitnya.
- Luangkanlah waktu Anda untuk melakukan dakwah bersama suami.
- Beri motivasi suami Anda untuk pergi berjihad, jika memang diharuskan dan kondisi memungkinkan. Ingatkan dia bahwa ketika dia berjihad, maka Anda dan anak-anak akan dijaga oleh Allah.
...Beri motivasi suami Anda untuk pergi berjihad, jika memang diharuskan dan kondisi memungkinkan. Ingatkan dia bahwa ketika dia berjihad, maka Anda dan anak-anak akan dijaga oleh Allah...
16. Merawat rumah dengan baik.
- Upayakan agar rumah selalu bersih dan tertata dengan baik.
- Ubahlah tata letak barang-barang di rumah Anda dari waktu ke waktu untuk menghindari kebosanan.
- Pelajari semua skill pemeliharaan rumah.
- Pelajari bagaimana merawat anak-anak secara baik berdasarkan ajaran Islam.
17. Mengatur keuangan keluarga.
- Jangan membelanjakan uang suami Anda, bahkan untuk berderma sekalipun, tanpa meminta izin darinya.
- Rawatlah rumah, kendaraan, dan barang-barang pribadi suami, ketika dia tidak ada di rumah.
- Upayakan agar anak-anak senantiasa ada dalam kondis bersih, rapih, terawat, berpendidikan, berakhlak baik, dan lain sebagainya. Ajarkan kepada mereka prinsip-prinsip Islam yang luhur; ceritakan juga kisah-kisah para nabi, sahabat Rasul, serta orang-orang shaleh terdahulu. [ganna pryadha/voa-islam.com]
MAMPUKAN SEPERTI LELAKI ITU (RENUNGAN UNTUK KITA)
Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam, Pak Suyatno (58 tahun), kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun.
Mereka dikarunia 4 orang anak. Disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun. Menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.
Setiap hari Pak Suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.
Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha Pak Suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian.
Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.
Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.
Pada suatu hari ke empat anak Pak Suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.
Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata "Pak, kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat Bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir Bapak. Bahkan Bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu" .
Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya "Sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan Bapak menikah lagi. Kami rasa ibupun akan mengijinkannya. Kapan Bapak menikmati masa tua Bapak Dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat Bapak, kami janji kami akan merawat ibu bergantian".
Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka."Anak2ku Jikalau hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin Bapak akan menikah, tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian".. sejenak kerongkongannya tersekat, "Kalian yg selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini. Kalian menginginkan Bapak bahagia, apakah batin Bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang. Kalian menginginkan Bapak yg masih diberi Allah kesehatan dirawat oleh orang lain bagaimana dengan ibumu yg masih sakit." Sejenak meledaklah tangis anak2 Pak Suyatno. Merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata Ibu Suyatno....dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu..
Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber diacara Islami Selepas shubuh dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Pak Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat istrinya yg sudah tidak bisa apa2....disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah Pak Suyatno bercerita.
"Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta tapi dia tidak mencintai karena Allah semuanya akan luntur. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2.."
"Sekarang dia sakit berkorban untuk saya karena Allah..dan itu merupakan ujian bagi saya. Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit. Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya dapat bercerita kepada Allah".
"Diatas sajadah..dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia saya...."
Mereka dikarunia 4 orang anak. Disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun. Menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.
Setiap hari Pak Suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.
Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha Pak Suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian.
Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.
Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.
Pada suatu hari ke empat anak Pak Suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.
Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata "Pak, kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat Bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir Bapak. Bahkan Bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu" .
Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya "Sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan Bapak menikah lagi. Kami rasa ibupun akan mengijinkannya. Kapan Bapak menikmati masa tua Bapak Dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat Bapak, kami janji kami akan merawat ibu bergantian".
Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka."Anak2ku Jikalau hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin Bapak akan menikah, tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian".. sejenak kerongkongannya tersekat, "Kalian yg selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini. Kalian menginginkan Bapak bahagia, apakah batin Bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang. Kalian menginginkan Bapak yg masih diberi Allah kesehatan dirawat oleh orang lain bagaimana dengan ibumu yg masih sakit." Sejenak meledaklah tangis anak2 Pak Suyatno. Merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata Ibu Suyatno....dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu..
Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber diacara Islami Selepas shubuh dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Pak Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat istrinya yg sudah tidak bisa apa2....disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah Pak Suyatno bercerita.
"Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta tapi dia tidak mencintai karena Allah semuanya akan luntur. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2.."
"Sekarang dia sakit berkorban untuk saya karena Allah..dan itu merupakan ujian bagi saya. Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit. Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya dapat bercerita kepada Allah".
"Diatas sajadah..dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia saya...."
MENCINTAI SETULUS HATI
Namaku Linda dan aku memiliki sebuah kisah cinta yang memberiku sebuah pelajaran tentangnya. Ini bukanlah sebuah kisah cinta hebat dan mengagumkan penuh gairah seperti dalam novel-novel roman, walau begitu menurutku ini adalah kisah yang jauh lebih mengagumkan dari itu semua.
Ini adalah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda alhabsyi dan ibuku, Yasmine Ghauri. Mereka bertemu di sebuah acara resepsi pernikahan dan kata ayahku ia jatuh cinta pada pandangan pertama ketika ibuku masuk ke dalam ruangan dan saat itu ia tahu, inilah wanita yang akan menikah dengannya. Itu menjadi kenyataan dan kini mereka telah menikah selama 40 tahun dan memiliki tiga orang anak, aku anak tertua, telah menikah dan memberikan mereka dua orang cucu.
Mereka bahagia dan selama bertahun-tahun telah menjadi orang tua yang sangat baik bagi kami, mereka membimbing kami, anak-anaknya dengan penuh cinta kasih dan kebijaksanaan.
Aku teringat suatu hari ketika aku masih berusia belasan tahun. Saat itu beberapa ibu-ibu tetangga kami mengajak ibuku pergi ke pembukaan pasar murah yang mengobral alat-alat kebutuhan rumah tangga. Mereka mengatakan saat pembukaan adalah saat terbaik untuk berbelanja barang obral karena saat itu saat termurah dengan kualitas barang-barang terbaik.
Tapi ibuku menolaknya karena ayahku sebentar lagi pulang dari kantor. Kata ibuku,"Mama tak akan pernah meninggalkan papa sendirian".
Hal itu yang selalu dicamkan oleh ibuku kepadaku. Apapun yang terjadi, sebagai seorang wanita aku harus patuh pada suamiku dan selalu menemaninya dalam keadaan apapun, baik miskin, kaya, sehat maupun sakit. Seorangwanita harus bisa menjadi teman hidup suaminya. Banyak orang tertawa mendengar hal itu menurut mereka, itu hanya janji pernikahan, omong kosong belaka. Tapi aku tak pernah memperdulikan mereka, aku percaya nasihat ibuku.
Sampai suatu hari, bertahun-tahun kemudian, kami mengalami duka, setelah ulang tahun ibuku yang ke-59, ibuku terjatuh di kamar mandi dan menjadi lumpuh. Dokter mengatakan kalau saraf tulang belakang ibuku tidak berfungsi lagi, dan dia harus menghabiskan sisa hidupnya di tempat tidur.
Ayahku, seorang pria yang masih sehat di usianya yang lebih tua, tapi ia tetap merawat ibuku, menyuapinya, bercerita banyak hal padanya, mengatakan padanya kalau ia mencintainya. Ayahku tak pernah meninggalkannya, selama bertahun-tahun, hampir setiap hari ayahku selalu menemaninya, ia masih suka bercanda-canda dengan ibuku. Ayahku pernah mencatkan kuku tangan ibuku, dan ketika ibuku bertanya ,"untuk apa kau lakukan itu? Aku sudah sangat tua dan jelek sekali".
Ayahku menjawab, "aku ingin kau tetap merasa cantik".
Begitulah pekerjaan ayahku sehari-hari, ia merawat ibuku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang, para kenalan yang mengenalnya sangat hormat dengannya. Mereka sangat kagum dengan kasih sayang ayahku pada ibuku yangtak pernah pudar.
Suatu hari ibu berkata padaku sambil tersenyum,". ..kau tahu, Linda. Ayahmu tak akan pernah meninggalkan aku...kau tahu kenapa?"
Aku menggeleng, dan ibuku melanjutkan, "karena aku tak pernah meninggalkannya. .."
Itulah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda Alhabsyi dan ibuku, Yasmine Ghauri, mereka memberikan kami anak-anaknya pelajaran tentang tanggung jawab, kesetiaan, rasa hormat, saling menghargai, kebersamaan, dan cinta kasih. Bukan dengan kata-kata, tapi mereka memberikan contoh dari kehidupannya.
Ini adalah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda alhabsyi dan ibuku, Yasmine Ghauri. Mereka bertemu di sebuah acara resepsi pernikahan dan kata ayahku ia jatuh cinta pada pandangan pertama ketika ibuku masuk ke dalam ruangan dan saat itu ia tahu, inilah wanita yang akan menikah dengannya. Itu menjadi kenyataan dan kini mereka telah menikah selama 40 tahun dan memiliki tiga orang anak, aku anak tertua, telah menikah dan memberikan mereka dua orang cucu.
Mereka bahagia dan selama bertahun-tahun telah menjadi orang tua yang sangat baik bagi kami, mereka membimbing kami, anak-anaknya dengan penuh cinta kasih dan kebijaksanaan.
Aku teringat suatu hari ketika aku masih berusia belasan tahun. Saat itu beberapa ibu-ibu tetangga kami mengajak ibuku pergi ke pembukaan pasar murah yang mengobral alat-alat kebutuhan rumah tangga. Mereka mengatakan saat pembukaan adalah saat terbaik untuk berbelanja barang obral karena saat itu saat termurah dengan kualitas barang-barang terbaik.
Tapi ibuku menolaknya karena ayahku sebentar lagi pulang dari kantor. Kata ibuku,"Mama tak akan pernah meninggalkan papa sendirian".
Hal itu yang selalu dicamkan oleh ibuku kepadaku. Apapun yang terjadi, sebagai seorang wanita aku harus patuh pada suamiku dan selalu menemaninya dalam keadaan apapun, baik miskin, kaya, sehat maupun sakit. Seorangwanita harus bisa menjadi teman hidup suaminya. Banyak orang tertawa mendengar hal itu menurut mereka, itu hanya janji pernikahan, omong kosong belaka. Tapi aku tak pernah memperdulikan mereka, aku percaya nasihat ibuku.
Sampai suatu hari, bertahun-tahun kemudian, kami mengalami duka, setelah ulang tahun ibuku yang ke-59, ibuku terjatuh di kamar mandi dan menjadi lumpuh. Dokter mengatakan kalau saraf tulang belakang ibuku tidak berfungsi lagi, dan dia harus menghabiskan sisa hidupnya di tempat tidur.
Ayahku, seorang pria yang masih sehat di usianya yang lebih tua, tapi ia tetap merawat ibuku, menyuapinya, bercerita banyak hal padanya, mengatakan padanya kalau ia mencintainya. Ayahku tak pernah meninggalkannya, selama bertahun-tahun, hampir setiap hari ayahku selalu menemaninya, ia masih suka bercanda-canda dengan ibuku. Ayahku pernah mencatkan kuku tangan ibuku, dan ketika ibuku bertanya ,"untuk apa kau lakukan itu? Aku sudah sangat tua dan jelek sekali".
Ayahku menjawab, "aku ingin kau tetap merasa cantik".
Begitulah pekerjaan ayahku sehari-hari, ia merawat ibuku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang, para kenalan yang mengenalnya sangat hormat dengannya. Mereka sangat kagum dengan kasih sayang ayahku pada ibuku yangtak pernah pudar.
Suatu hari ibu berkata padaku sambil tersenyum,". ..kau tahu, Linda. Ayahmu tak akan pernah meninggalkan aku...kau tahu kenapa?"
Aku menggeleng, dan ibuku melanjutkan, "karena aku tak pernah meninggalkannya. .."
Itulah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda Alhabsyi dan ibuku, Yasmine Ghauri, mereka memberikan kami anak-anaknya pelajaran tentang tanggung jawab, kesetiaan, rasa hormat, saling menghargai, kebersamaan, dan cinta kasih. Bukan dengan kata-kata, tapi mereka memberikan contoh dari kehidupannya.
RIDHA ALLAH ADA PADA MEREKA
Ada sebuah cerita yang berasal dari sebuah puisi yang terkenal di Srilanka.
Pada suatu ketika hiduplah seorang ibu miskin yang membesarkan anak laki-lakinya .Setelah melalui berbagai penderitaan, akhirnya ibu tua itu berhasil mengantarkan anak laki-lakinya itu mencapai kehidupan yang sukses.
Anaknya itu kemudian menikah dan mempunyai rumah sendiri. Setelah dia berkeluarga dan mempunyai kehidupan yang cukup baik, dia tidak pernah lagi menengok kedua orang tuanya yang sudah renta itu. Mereka sudah lama hidup sangat menderita. Mereka tidak lagi mempunyai makanan dan pakaian cukup .
Pada suatu hari mereka sudah sangat kelaparan dan tidak lagi mempunyai makanan untuk dimakan. Ibu tua itu merasa bahwa dirinya dapat meminta pertolongan dari anaknya. Dengan badan yang sudah bungkuk, dia berjalan perlahan-lahan menuju rumah anaknya untuk meminta makanan.
Ketika melihat ibunya datang, anak laki-laki itu segera bersembunyi didalam rumah. Dia diam saja didalam rumah dan tidak mau keluar menemui ibunya. Ia lalu menyuruh istrinya keluar untuk menemui ibunya.
Didepan pintu rumah , ibu tua itu berkata kepada menantu perempuannya bahwa ia amat lapar dan membutuhkan makanan. Tanpa berkata sepatah katapun, menantunya itu pun masuk kedalam rumah dan membawa sebuah keranjang yang berisi dua liter gandum, lalu diberikannya kepada mertuanya.
Ibu mertuanya yang sedang kelaparan itu, tentu saja tidak dapat memakan gandum yang belum dimasak itu. Dia harus memasaknya terlebih dahulu dan butuh waktu cukup lama hingga gandum itu matang dan bisa dimakan . Sementara dirinya sudah sangat lapar dan membutuhkan makanan yang sudah matang agar segera bisa dimakan untuk menghilangkan rasa laparnya.
Ibu tua itu menerima keranjang yang berisi gandum itu dengan perasaan sedih. Dia menghadapi kenyataan yang sangat pahit. Dia hanya menerima dua liter gandum, pemberian dari anak laki-lakinya yang amat sangat dikasihinya sejak dia kecil. Anak laki-lakinya itu tidak mau keluar menemuinya ketika dia datang, hatinya hancur dan sedih sekali.
Ibu itu mengucapkan sebuah syair ketika ia menerima gandum itu :
" Aku datang kedepan pintu rumah anakku karena aku amat lapar dan hampir mati.
Tetapi aku hanya memperoleh dua liter gandum. Aku ragu apakah aku harus menerimanya atau tidak.
Wahai anakku sayang ... Apakah aku pernah menakar air susuku ketika menyusuimu dulu?"
Ternyata menantunya itu sangat marah mendengar ucapannya. Dia merasa kata-kata itu ditujukan kepada dirinya. Dengan marah dia lalu berkata, "Hai nenek tua, ibuku sendiri yang telah membesarkanku, dan tidak membiarkan aku menderita sedikitpun, tidak ribut ketika dia datang, dan hanya kami berikan satu liter gandum. Kamikan sudah memberimu dua liter gandum , tetapi kamu malah berkata-kata seperti itu. Sudahlah nenek tua, pergilah dari tempat ini sekarang juga!"
Anak laki- laki itu tidak berusaha meredakan pertentangan antara ibu dan istrinya. Dia hanya diam didalam rumahnya.
Adakah musibah yang lebih berat dari memiliki anak durhaka yang mengabaikan hak-hak orang tua yang telah membesarkannya? Kesuksesan seperti apa yang ingin diraih oleh seorang anak durhaka yang pada ibu bapaknya? Tidak ada kesuksesan yang dibangun diatas kedurhakaan kepada orangtua. Dan tidak ada kebahagiaan melebihi keridhaan dan kasih sayang orang tua terhadap diri kita.
Kita mungkin pernah mendengar kisah seorang anak yang membuktikan rasa baktinya kepada ibunya.. Dia menggendong ibunya mulai dari negeri Syam sampai ke Mekah untuk melaksanakan Haji. Akan tetapi ketika bertemu khalifah Umar bin Khatab, Umar mengatakan bahwa keletihannya karena menggendong ibunya tidak sebanding dengan keletihan ibu yang telah memelihara dan membesarkannya sejak kecil.
Juga kisah seorang ayah yang datang kepada Rasulullah SAW, melaporkan sikap anaknya yang kasar terhadap dirinya hanya karena sang ayah meminjam sesuatu dari harta si anak. Sang anak lalu menagih "Pinjaman itu" dengan cara yang sangat tidak layak ditujukan pada ayah yang merawat dan membesarkannya dengan keringat dan airmata.
Sang ayah kemudian melantunkan bait-bait syair yang menyayat hati, menggambarkan betapa sakit hatinya diperlakukan kasar oleh anaknya sendiri. Maka setelah mendengar semua pengaduan sang ayah , Rasulullah kemudian menarik kerah baju si anak dan mendorongnya kepada ayahnya sambil bersabda :" Kamu dan seluruh harta kekayaanmu adalah milik ayahmu"
Ada juga kisah kedurhakaan salah seorang sahabat Rasulullah yang “cuek” terhadap keadaan ibunya dan lebih mencintai istrinya daipada ibunya. Allah kemudian menghukumnya dengan hukuman yang sangat memilukan.
Dia jatuh sakit, kondisinya semakin memburuk. Hingga saat kehidupannya telah diambang pintu kematian, dia tidak kunjung mati, nafasnya tertahan dikerongkongan selama berjhari-hari berada dalam kondisi sakratulmaut. Padahal Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa pedihnya rasa sakit ketika “sakratul maut” sama seperti ditusuk pedang tujuh ratus kali tusukan. Begitulah keadaan sahabat itu selama berhari-hari.
Para sahabat tidak ada yang mengetahui perkara apa yang menyebabkan dia mengalami hal itu. Hingga Rasulullah SAW kemudian turun tangan dan memanggil ibu dari sahabat yang sedang sekarat itu.
Rupanya sang ibu merasa sakit hati karena "dicueki" oleh anaknya, dan tidak agi memperhatikannya sejak dia beristri. Sang ibu enggan memaafkan kesalahan anaknya.
Rasulullah kemudian memerintahkan agar mengumpulkan kayu bakar untuk membakar sahabat yang durhaka kepada ibunya itu agar tidak menderita dalam kondisi sekarat. Mendengar perintah itu , sang ibu menangis dan meminta kepada Rasulullah untuk tidak membakar anaknya. Diapun memaafkan semua kesalahan anaknya. Seketika itu juga , sahabat sekarat itu lansung menghembuskan nafas terakhir.
Sekeras apapun hati seorang ibu, dia tetaplah ibu yang menggendong anaknya selama sembilan bulan, menyapihnya selama dua tahun, mencurahkan kasih sayang dan membesarkannya selama duapuluh tahun, menguras keringat dan membanting tulang mencari uang untuk membiayai pendidikannya. Dengan pengorbanan dan ketulusan cinta yang dicurahkan selama puluhan tahun itu dia tidak akan tega melihat anaknya dibakar hidup-hidup di depan mata kepalanya sendiri. Meski anaknya telah membalas kebaikannya dengan kedurhakaan, dibalik kecewa dan sakit hatinya, tetap ada cinta yang tulus dan tak terbatas untuk anaknya.
Dari kisah-kisah diatas ada satu renungan buat kita:
Apakah yang lebih berarti dalam hidup kita?
Apakah kekayaan? Ataukah istri? atau anak-anak kita yang cantik dan lucu? atau prinsip hidup yang kita pegang teguh? Bisakah semua itu kita miliki bila orang tua kita tidak melahirkan kita? Bisakah semua itu kita miliki bila orang tua kita enggan menjaga kita sejak lahir hingga dewasa?
Bisakah semua itu kita peroleh tanpa bimbingan dan didikan kedua orangtua kita?
Hal yang patut kita syukuri , karena Dia-lah yang memerintahkan mereka menjaga, memelihara dan mendidik kita hingga dewasa dan bisa hidup mandiri. Berbahagialah kita, karena mempunyai orangtua yang patuh pada perintah Allah, perhatian dan sangat mencintai kita.
Ada pepatah mengatakan , "Engkau tidak akan bisa merasakan arti keberadaan sesuatu, kecuali setelah engkau kehilangan sesuatu itu. " Tidak ada yang lebih berarti bagi hidup kita kecuali orangtua kita, saatnya kita berbakti kepada keduanya selagi kita masih memiliki mereka, karena kita akan menyesal seumur hidup bila kita tidak berbakti kepadanya dan kita telah kehilangan mereka.
“Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia “ ( Al-israa: 23)
(Referensi : Hudzaifah Ismail “Sesegar Telaga Kautsar”)
*EZ/01/11/09*
Langganan:
Postingan (Atom)